Minggu, 21 Desember 2008

PEMBERDAYAAN PENGURUS KELAS SMPN 1 TAKERAN

Dalam rangka mempersiapkan generasi yang tangguh kepada pengurus kelas 7 dan 8 SMPN 1 Takeran, mengadakan pemberdayaan umat selama 2 hari pada hari Senin dan Selasa tgl 22/23 Desember 2008, sedangkan untuk kelas 9 menguji kemapuannya uuntuk menghadapi UAN.
Tujuannya untuk mempersiapkan anak menjadi pemimpin yang tangguh baik jasmani dan rhokhani serta mempunyai sikap mental yang hebat. Dari segi IQ,EQ,SQ dan FQ memiliki keseimbangan yang relatif bagus untuk menyongsong masa depan yang penuh tantangan.
Dengan misi bangsa kita harus bersih dari korupsi tahun 2025, maka semua sekolah diharuskan menegakkan kejujuran, kedisiplinan dengan penuh keiklasan dalam bekerja.

Jumat, 19 Desember 2008

SMPN 1 TAKERAN TRY OUT

Untuk mempersiapkan anak didiknya dalam menghadapi UAN 2009 SMPN 1 Takeran mengadakan Try Out mulai hari Sabtu 20 Desember 2008, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak dalam menghadapi UAN.
Karena mengedepankan kejujuran maka sejak kelas tujuh anak didiknya dolatih dab dipersiapkan untuk menghadapi UAN. Dengan bimbingan dan tambahan jam pelajaran khususnya Mata Pelajaran yang di UAN kan yaitu Bahasa Indonesia, Inggris, Matematika dan IPA di harapkan setelah kelas sembilan bisa lulus dengan memuaskan.
Dengan pelajaran kejujuran demi masa depan anak bangsa, SMPN 1 Takeran tahun 2008 paling banyak anak yang belum berhasil atau tidak lulus. Namun dibalik itu kami mempunyai kebanggaan tersendiri yaitu mengedepankan kejujuran dari pada harga diri.
mudah-mudahan sekolah kami yang terletak di pinggiran Kota Madiun tetap eksis dan maju untuk generasi mendatang.

Minggu, 07 Desember 2008

REAKTUALISASI PROFIL SEORANG GURU IDEAL IBARAT ARTIS IDOLA

Profil seorang guru ideal adalah ibarat artis terkenal yang sangat digandrungi dan dinantikan kedatangannya oleh penggemarnya yaitu siswa, karena sang artis dapat memberikan pelayanan menarik kepada funnya saat kegiatan pembelajaran berlangsung, dengan keprofesionalannya artis pun mempunyai banyak ide cemerlang dalam penyajian materi.
Oleh: Anik Rofaida Lestari, SPd.MPd
SMPN I Takeran Magetan

Di suatu daerah yang dijadwalkan akan kedatangan sebuah group band terkenal di negeri itu, dapat dipastikan masyarakatnya akan sangat antusias mengadakan penyambutan. Jika yang datang adalah group band idola anak muda maka para remaja dan ABG kota itu sudah kasak kusuk menunggu idolanya. Mereka menunggu dengan penuh kerinduan seolah akan bertemu pujaan hati yang lama dinantikan. Semakin dekat pertemuan makin berdebar, mereka sibuk dengan segala rencana yang akan dilakukan jika bertemu sang pujaan, mulai berjabat tangan, minta foto bersama, tanda tangan sampai dengan peluk cium penuh kecintaan. Mereka rela bersusah payah untuk pertemuan tersebut, loket yang masih tutup terkadang mereka tunggu, antrian panjang dan terik matahari tak dihiraukan bahkan tiket dengan harga selangit dari calo pun diterjang demi kecintaannya pada sang idola. Begitu band pujaan naik panggung, segala rasa tumplek jadi satu, senang, bangga, antusias, berteriak, ikut menyanyi, menari, jingkrak-jingkrak seperti yang dilakukan artis idolanya. Suasana benar – benar menghipnotis, waktu beberapa jam pun tak terasa, dan rasa capek terkalahkan. Jika sudah habis masa pertemuannya mereka begitu kecewa, terharu, berat hati melepas kepergiannya seolah mau ditinggal mati saja.
Itulah gambaran para penggemar terhadap sang artis idola, permasalannya adalah bagaimana jika kondisi seperti itu dapat kita usung dalam dunia pendidikan, dimana guru sebagai sang artis idola dan para siswa adalah penggemarnya. Karena menurut Suryaningsih (2006) pada dasarnya guru adalah sumber daya potensial yang sarat nilai moral dalam melakukan transpormasi ilmu pengetahuan kepada murid – muridnya. Dalam angkatan bersenjata faktor ini disebut “ the man behind the gun.”. Orang – orang militer berpendapat bahwa bukan senjata yag memenangkan perang, tetapi serdadu yang memegang senjata itu. Serdadu tidak akan memenangkan suatu pertempuran apabila tidak menguasai strategi perang.
Guru dituntut memiliki kualitas ketika menyajikan bahan pengajaran kepada subyek didik. Kualitas seorang guru itu dapat diukur dari moralitas, bijaksana, sabar dan menguasai bahan pelajaran ketika beradaptasi dengan subyek didik. Sejumlah faktor itu membuat dirinya mampu menghadapi masalah-masalah sulit, tidak mudah putus asa, frustasi, depresi atau stress secara positif atau konstruktif, dan tidak destruktif.
Ukuran ideal seorang guru tergantung pada kemampuan dan pengalaman intelektualitasnya. Guru harus memiliki “ skill labour ” yaitu tenaga terdidik atau terlatih dengan kebiasaan-kebiasaan baik, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan subyek didik. Guru merupakan figur dalam penyuksesan pendidikan bagi anak didik. Tidak cukup hanya itu saja, bahkan guru dituntut harus memiliki akhlak yang baik. .(Ana Poejiati : 1987)
Muhammad ‘ Abd al – Qadir Ahmad menuturkan “ Banyak siswa yang membenci suatu ilmu atau materi pelajaran karena watak guru yang keras, akhlaq guru yang kasar dan cara mengajar yang sulit. Di pihak lain banyak pula siswa yang menyukai dan tertarik untuk mempelajari suatu ilmu atau suatu materi pelajaran, karena cara perlakuan yang baik, kelembutan dan keteladanan yang indah. Menurut Edy Siswanto ( 2003 ) bahwasannya guru bukan majikan tetapi guru adalah pelayan siswa. Jika kita para guru mendapatkan amanat dari siswa maka kita harus berusaha melayani dengan baik, berusaha menyenangkan, bukan malah minta diperhatikan apalagi mempersulit siswa.
Sosok seorang guru ideal ibarat artis idola yang kedatangannya selalu dirindukan, siswa akan berusaha bahkan rela bersusah payah demi keinginan bertemu dengan guru idolanya. Jadwal pertemuannya masih hari esoknya namun sekarang mereka sudah menyiapkan dan memimpikan kehadirannya. Mereka juga berharap saat pertemuannya guru akan memberikan suatu kesan dan pengalaman bermakna dalam kehidupan mereka melalui kegiatan pembelajaran yang diberikan. Karena menurut Ausubel (1968)“The most important single faktor influencing learning is what the learner alredy knows. Ascertain this and teach him accordingly“. Jadi, agar terjadi belajar bermakna, konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep yang telah ada dalam struktur kognitif siswa. Dalam hal ini guru dituntut kreatif mencari ide untuk mengaitkan informasi baru yang akan disampaikan dengan konsep yang telah dimiliki siswa secara menarik, menyenangkan bahkan kalau bisa membuat penasaran dan menantang. Sehingga waktu kegiatan pembelajaran mereka sangat tidak berasa bahkan kurang, karena keprofesionalan sang guru mengelola dengan menyajikan berbagai macam metode yang menarik, jika bel tanda akhir pertemuan berbunyi mereka akan mengeluh atau mengerutu karena pertemuannya dengan sang idola belum terpuaskan. Bahkan mereka pun akan berusaha menemui diluar jatah atau jam pelajarannnya, sekedar untuk curhat, menanyakan beberapa hal, atau sekedar cerita-cerita yang membuat mereka dan gurunya tertawa-tawa. Banyak pengalaman yang penulis rasakan dalam perjalanan menjadi guru. Mulai anak yang punya jadwal membolos karena begitu anti patinya pada gurunya, sampai dengan anak yang setiap istirahat berkumpul patungan untuk membelikan jajan, atau merengek ibunya minta bekal yang unik agar gurunya tidak ke ruang guru tetapi berada di kelasnya makan bersama mereka, bercengkerama, bercanda sampai tertawa-tawa dan merajuk, karena guru itu terbiasa melakukan hal tersebut.
Dalam UU no 14/2005 mengenai 4 syarat kompetensi guru, serta rumusan dari komisi khusus ditjend Dikti tentang sosok utuh guru profesional. Di sana tertera yakni guru profesional itu: (1) memahami peserta didik, (2) memiliki kemampuan pembelajaran yang mendidik, (3) menguasai bidang studi, dan (4) mampu mengembangkan kemapuan profesionalnya secara berlenajutan. Persoalannya adalah sudahkan kita memilikihal-hal tersebut? Maka menjadi PR kita bersama bahwa menjadi guru adalah adanya kewajiban untuk selalu meningkatkan mutu diri kita secara berkelanjutan menuju pada sosok guru yang diidealkan oleh semua pihak: siswa, teman sesama, orang tua siswa, masyarakat, dan pemerintah. (Arif .KP.: 2006)
Guru merupakan profesi, yaitu pekerjaan yang menuntut keahlian. Artinya, pekerjaan sebagai guru tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan. Kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah terhadap peserta didik tidak bisa dilakukan sembarang orang, karena untuk melakukan tersebut dituntut keahlian atau kompetensi sebagai guru.
Sebagai profesi, guru harus dapat merebut kepercayaan publik melalui peningkatan kualitas guru dan pelayanan pendidikan dan pembelajaran. Kepercayaan menjadi faktor kunci dalam mengokohkan identitas guru. Seiring dengan upaya tersebut, sebagai profesi guru harus selalu melakukan profesionalisasi yaitu meningkatkan dirinya dan pelayanannya sesuai dengan tuntutan zaman.(Mungin Eddy.W : 2005)
Sungguh akan luar biasa sistem pendidikan di negeri ini, jika hal hal tersebut diatas benar-benar dapat diaktualisasikan . Sudah dapat dipastikan akan tercetak generasi-generasi kebanggaan penuh harapan. Betapa nikmat dan berharganya profil seorang guru ideal, hidup kan sangat berarti, hari-hari khan dipenuhi rasa ingin segera bertemu siswanya untuk mentransfer ilmu yang bermanfaat sebanyak banyaknya, saat kematian akan tersenyum sungging penuh keikhlasan, dan di alam barzah akan terasa sejuk semilir angin spoi manakala ilmu yang bermanfaat di terapkan oleh generasinya bahkan do’a dari siswa selalu terkirim setiap saat karena mereka teringat gurunya setiap kali menerapkan ilmunya. Mungkinkah hal itu terjadi ? Wallohu a’lam bissawab.


REFERENSI

- Edy siswanto, Guru bukan majikan tetapi sebagai pelayan siswa
Media No 06/Th.XXXII/Agustus 2003
- Ratna wilis dahar, Teori-teori belajar
Erlangga 1989
- Arif.kp.Tanggapan Tentang Guru Ideal
http://klinikpembelajaran.com/kp2007/2006/12/04/guru-ideal/#comment-474
- Mungin Eddy Wibowo, Peran Guru Dalam Pasar Bebas
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1005/03/1104.htm
- Ana Peojiati, Sejarah dan Filsafat Sains
Depdikbud, Dirjen Pendidikan tinggi
Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan.1987
- Suryaningsih,Alqur’an, Ilmu Dan Filsafat Manusia
www.surya.co.id.
- Harun Yahya, Penciptaan Alam Semesta
Info @ harun yahya.com.

KONSTRIBUSI GURU SAINS IDEAL DALAM UPAYA PENYELAMATAN BUMI

Seorang guru sains ideal mempunyai konstribusi yang tidak sedikit dalam upaya penyelamatan bumi dari segala bentuk kekacauan karena bentuk implementasi ilmu-ilmu sains oleh manusia tanpa peradapan. Melalui penanaman moral dan akhlaq yang luhur saat pentransferan ilmu sains pada peserta didik dapat menghambat nafsu serakah manusia dalam penerapan sains dan teknologi.

Oleh: ANIK ROFAIDA LESTARI, SPd.MPd
SMPN I TAKERAN MAGETAN

Detik-detik sekarang ini dikenal dengan masa runtuhnya berbagai wacana besar. Modernisme sebagai wujud isme krisis kemanusiaan akibat ancaman nuklir, AIDS atau kerusakan sistem sosial yang terus berkembang kepada kekacauan sistem yang telah membuktikan keberhasilannya menjadi penguasa jaman, saat ini terus mengalami goncangan hebat semenjak kritik pedas dari berbagai kalangan akibat efek samping yang mengerikan sehingga terjadinya kerusakan lingkungan.
Di tangan Descartes dan para pengikutnya Fisika yang menjadi Geometris menjelma sebagai bentuk ideologi besar modernisme. Alam di dalam tafsir ala Descartes merupakan sebuah alam yang ‘lansung jadi’ dan tidak memiliki perubahan. Sistemnya tetap,begitu juga elemen pembentuk alam.
Setelah konsepsi Descartes mempengaruhi segala macam kehidupan, termasuk tatanan sosial di tengan Bacon dan Comte, kemudian alam fikiran modern mengenal seorang Lamarck dan Darwin dengan teori evolusinya di bidang Biologi . Walaupun keduanya sejatinya berbeda dalam memaknai proses evolusi, namun konsep evolusi ini merupakan sebuah revisi terhadap konsep ala Descartes yang menganggap alam sebagai sebuah sistem yang tetap. Ternyata ide Darwin ini kemudian mendapat dukungan dari generasai berikutnya, yang kemudian abad modern mengenal Karl Marx yang dikenal sebagai seorang Darwinian Sosial yang menganggap bahwa preses pergantian sosialpun memerlukan seleksi alam, bahkan dihalalkan adanya konflik untuk keluar sebagai pemenang dalam proses seleksi alam.
Melihat proses kelahiran modernisme di atas, bisa dikatakan peran Sains ( atau lebih tepatnya Natural Science) dalam menentukan arah peradaban cukup besar. Dimana para Saintis yang memiliki kompetensi filosofis tersebut ternyata terbukti bisa menggiring sejarah ummat manusia. Begitu juga peran teknologi, dimana ketika Sains memiliki peran besar dalam proses pembentukan wacana besar yang menjadi fondasi ‘kebenaran’, teknologi sebagai bentuk aplikasi Sains memiliki peran besar dalam realitas sosial. Pendek kata, Sains bisa bermain di ‘langit’ dan teknologi bisa bermain di ‘bumi’.(Arifnur :2007).
Menurut Fritjof Capra penentu arah peradaban sebagai berikut:
Budaya runtuh karena kehilangan fleksibilitas. Pada waktu struktur sosial dan pola perilaku telah menjadi kaku sedangkan masyarakat tidak lagi mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah, peradaban itu tidak akan mampu melanjutkan proses kreatif evolusi budayanya. Dia akan hancur dan secara berangsur mengalami disintegrasi.
Dari permasalahan diatas terbukti, pengaruh dominan sainstis dan teknologi ternyata masih sangat dominan untuk menentukan masa depan ummat manusia.Lalu seberapa besar konstribusi seorang guru sains ideal dalam permasalan tersebut?
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran ilmu yang tidak lepas dari peranan filsafat. Sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Filsafat telah berhasil mengubah pola pemikiran umat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logosentris. Perubahan pola pikir tersebut membawa implikasi yang tidak kecil. Alam dengan segala gejalanya, yang selama ini ditakuti kemudian didekati dan bahkan dieksploitasi. Perubahan yang mendasar adalah ditemukannya hukum-hukum alam dan teori ilmiah yang menjelaskan perubahan yang terjadi, baik dialam jagad raya (makrokosmos) maupun alam manusia (mikrokosmos).
Pada perkembangan selanjutnya ilmu terbagi dalam beberapa disiplin, yang membutuhkan pendekatan, subyek, tujuan dan ukuran yang berbeda antara disiplin ilmu yang satu dengan yang lainnya. Pada pergilirannya, cabang ilmu semakin subur dengan segala variasinya, namun ilmu yang terspesialisasi itu semakin menambah sekat-sekat antara satu dengan yang lainnya. Tidak hanya sekedar sekat antar disiplin dan arogansi ilmu, tetapi yang terjadi adalah terpisahnya ilmuitu dengan nilai luhur ilmu, yaitu untuk menyejahterakan umat manusia. Bahkan tidak mustahil terjadi ilmu menjadi bencana bagi kehidupan umat manusia, seperti pemanasan global dan dehumanisasi.(Dr.Amsal Bakhtiar).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa satu sisi ilmu berkembang dengan pesat, disisi lain timbul kekhawatiran yang sangat besar terhadap perkembangan ilmu itu karena tidak seorang pun atau lembaga mana pun yang memiliki otoritas untuk menghambat implikasi negatif dari ilmu. Kemajuan yang dicapai eropa di bidang industri dan ilmu pengetahuan sejak renaisance, menghantarkan masyarakat untuk lebih jauh menolak kekuasaan agama secara total yang mengakibatkan pula kekaguman yang berlebihan kepada otoritas sains yang terlepas dari nilai-nilai spiritual keagamaan, dan yang pada akhirnya mencapai puncaknya pada peristiwa pemboman Hiroshima dan Nagasaki pada waktu perang Dunia II ( Suryaningsih ).
Di Indonesia sendiri pada waktu terakhir ini menunjukkan kejanggalan pada fenomena-fenomena alam dimana ilmu pengetahuan manusia belum mampu untuk menganalisa apalagi mengupas bahkan membedahnya. Diantaranya adalah, keluarnya lumpur panas yang entah sampai kapan akan terhenti dan apa yang akan terjadi selanjutnya jika terhenti, tenggelamnya kapal dan hilangnya pesawat yang tanpa meninggalkan bekas apapun bahkan secuil tulang dari ratusan penumpang yang dibawanya, gelombang tsunami yang datang seketika tanpa terdeteksi dan meluluh lantakkan bumi serambi mekah dan sekitarnya .
Di lain sisi implementasi dari ilmu-ilmu sains teknologi yang sadis dan terkadang jauh dari norma pun terjadi, penangkapan hiu yang hanya disayat siripnya kemudian dilepaskan lagi, eksploitasi hutan dengan kalap mata , adu binatang dengan membuat pesakitan agar melakukan yang dimaui manusia, pembangunan tanpa batas yang akhirnya menutup daerah-daerah resapan air, dan masih banyak lagi. Akibatnya adalah berbagai bencana menimpa. Longsor yang mengubur segalanya, banjir yang merendam manusia tanpa mengenal batas usia, parahnya lagi hilangnya beberapa spesies yang hanya tinggal cerita.
Realita di atas adalah tantangan bagi seorang guru sains ideal dalam mentransfer ilmu-ilmu sains. Hendaknya barengilah dengan penanaman akhlak dan moral dalam pentransferan ilmu tersebut. Kurangi kekaguman yang berlebihan pada siswa akan dahsyatnya produk-produk sains dan teknologi yang mana akan menimbulkan ambisi dan keserakahan pada jiwa mereka. Tunjukkan akibat atau sisi negatif yang timbul jika penerapannya tanpa norma. Tanamkan pada jiwa mereka bahwa ilmu dunia hanyalah sebagai pembuktian akan keEsaan dan keMaha Kuasaan Tuhan. Dengan harapan mereka kelak dalam penerapannya masih memperhitungkan kaidah norma, peduli dengan sesama mencintai alam dengan sepenuhnya sebagai bukti kehambaan seorang insan kepada Sang Maha Pencipta. Sekali lagi bahwa para saintis dan teknolog akan tetap menjadi penentu arah peradapan. Ingatlah bahwa tidak diciptakannya jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada Alloh, bukan untuk membuat kerusakan dan pembinasaan. Harapan kita semoga Alloh memunculkan guru-guru sains ideal yang akan membentuk jiwa-jiwa santis dan teknolog yang cerdas namun penuh rasa cinta terhadap bumi yang mereka tempati, dan peduli terhadap sesama makhluk. Amin.

Referensi

- Arifnur, Peranan Sains dan Teknologi Dalam Penentuan Bentuk Peradaban
Baru.
http://oarep.wordpress.com/2007/08/04/peranan-sains-dan-teknologi-dalam-penentuan-bentuk-peradaban-baru/

- Suryaningsih,Alqur’an, Ilmu Dan Filsafat Manusia
www.surya.co.id

GURU IDEAL PEMBIMBINGKU

Biodata
NAMA: FERRY DIAH EKAWATI
TTL:11-02-1992
SEKOLAH: SMPN 1 TAKERAN
ALAMAT: Ds. WADUK

Guru ideal”Guru yang mengajar dengan sistim menyenangkan dan bisa meangaktifkan siswa”. Menurut siswa guru idial guru yang mendorong dan menguasai apa yang di inginkan oleh siswa,diantaranya cara mengajar, memberi kultum setiap masuk kelas, menyenangkan hati siswa.
Sekarang guru yang ideal harus mumiliki banyak ilmu, pendidikan yang tinggi, minimal S1(Sarjana) kalau bisa (Drs/Dra).Guru yang berpendidikan pasti bisa menguasai ilmu yang akan di tularkan kepada anak didiknya. Utamanya guru bisa menyenang kan hati, mengaktifkan siswa, agar anak didiknya merasa nyaman selama berada di sekolah.
Seorang guru haru memiliki banyak ilmu dan wawasan untuk mendidik anak-anaknya. Minimal menguasai ilmu untuk membantu/ mendorong anak didiknya meraih nilai yang baik (berprestasi). Untuk menjadi guru harus bisa memperjuangkan anak didiknya ke masa depan yang cerah.
Guru ideal memiliki cara / trik pembelajaran tersendiri untuk menyenangkan anak didiknya biar tidak jenuh, bisa juga dengan tebak- tebakan (kuis) Untuk menetes IQ anak didik dengan serius tapi santai bisa juga denan teknik- teknik yang lain yang bisa membuat anak-anak semangat dalam belajar.
Guru juga berperan sebagai orang tua untuk anak didiknya di sekolah, dan penuntun anak didiknya bisa belajar aktif, Guru salah satu contoh siswa karena guru membimbing anak didiknya dengan ihlas dan guru bisa meluangkan waktu untuk mendidik, guru tidak kenal lelah membanting tulang untuk anak didiknya untuk berprestasi. Guru harus bisa mengontrol sikap ndan tingkah laku disaat berada di sekeliling anak didiknya karena tinkah laku dan aktifitas guru di contoh anak didiknya.
“Teacher is the best” and hero without sign service.



Biodata
NAMA: FERRY DIAH EKAWATI
TTL:11-02-1992
SEKOLAH: SMPN 1 TAKERAN
ALAMAT: Ds. WADUK

Kamis, 04 Desember 2008

GARDENING

KAKTUS ( CACTUS)
ADALAH: Tanaman berduri

Keunggulan kaktus :
a. Penambah semarak ruangan
b. Penambah asri taman
c. Penyegar acara ditempat berbimtang
d. Peluang bisnis

Karakteristik kaktus
• Berbatabg tunggal, dan jarang bercabang, berbentuk papak, silinder
• Tinggi bias mencapai 15 m
• Jenis kaktus yang popular
- kaktus totol
- kaktus sinterklas
- kaktus peniti
- kaktus spiral
- kaktus uban
- kaktus pagoda
• Bunga kaktus bermahkota berbentuk pipa, warna dan bentuk beraneka ragam :
Kuning, merah, jingga, ungu dll. Bentuk bunga bias oval/ bulat.


Perawatan Kaktus
1. Taruh pada rungan yang sesuai dengan syarat hidupnya, missal cukup cahaya.
2. Penyiraman tidak terlalu sering,
3. Musim kering penyiraman antara 2-3 kali seminggu
4. Media yang terlalu basah tidak usah disiram, bias busuk.

Manfaat Kaktus
1. Bahan sayur
2. Bahan makanan karena buahnya bergizi, bias dibuat sale ( contoh Opuntia megacantha ).
3. Membasmi kutu pengganggu tanaman kopi dan coklat (opuntia elatipr)

Cara pengembang biakan Kaktus
1. Biji dan stek
2. Lahan yg digunakan cukup lahan kering
3. menyiapkan media

Kaktus yang ditanam pada pot kecil tidak tumbuh akar yang panjang karena kebutuhan air sudah disediakan lewat penyiraman.

Memperbanyak kaktus dengan penyambungan ( Grafting)


Media Tanam
Mrp. Komponen utama ketika akan bercocok tanam. Media yang akan digunakan hrs sesuai dg jenis tanaman yg akan di tanam.
Jenis media tanam yg digunakan atar daerah tidak sama.

A. Bahan Organik
Berasal dari komponen organisme hidup. Bahan organic aakan mengalami proses pelapukan atau dekomposisi yg dilakukan oleh mikroorganisme. Proses ini akan dihasilkan karbondioksida (CO2), air(H2O) dan mineral.
Contoh: arang, batang pakis, pupuk kandang, sabut kelapa, sekampadi.

PENGARUH HP PADA SISWA

Karya : Nur Puji Rahayu
Klas : 7A

Banyak orang tua sekarang yang membawa HP. Bahkan anak – anak kecil pun juga membawa. Ada pengaruh positif dan negative . Pengaruh negative bagi anak – anak sekolah antara lain :pada waktu ulangan siswa menyontek lewat HP. Ada yang untuk menyimpan gambar – gambar porno. Karena HP banyak siswa yang meninggalkan belajar. Mereka hanya bermain dan bermain HP. Kalau ada waktu luang mereka bermain Hp.
Banyak orang tua yang bingung kepada mereka . Karena anak – anak meminta HP kepada orang tua. Bahkan ada yang mengancam tidak akan sekolah lagi. Jadi para orang tua pasrah. Karena para orang tua tidak dapat melarang mereka. Para orang tua membelikan apa yang mereka minta.

Rabu, 26 November 2008

SEKOLAH BERNUANSA PONDOK DALAM RANGKA MENINGKATKAN PERILAKU ISLAMI SERTA MENGHAMBAT EKSODUNYA SISWA KE KOTA MADIUN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perubahan kurikulum dari 1994 menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004 menunjukkan perubahan yang esensial. Perubahan itu salah satunya diakibatkan kurang berhasilnya pendidikan masa lalu. Mutu pendidikan kita rendah, karena mengabaikan : Moral, Akhlak, Budi Pekerti dan Olah Raga serta Life Skill.
Pemerintah sekarang nampaknya betul – betul akan melaksanakan perubahan dengan rencana memasukkan materi kehidupan bebas KKN, yang akan diintegrasikan ke pelajaran Budi Pekerti atau pelajaran lain. Pembentukan watak yang anti korupsi harus dimulai sedini mungkin, sehingga anak betul sadar bahwa akibat korupsi bisa menghancurkan kehidupan negara.
Dari kenyataan banyaknya anak yang ingin sekolah di kota dikarenakan : ingin menikmato Kota Madiun, untuk melanjutkan sekolah di Madiun tidak mengalami kesulitan, bagi yang mampu mereka ingin ke sekolah yang pavorit, dan ke kota Madiun tidak memerlukan biaya karena masih bisa dijangkau dengan bersepeda. Hal ini yang menyebabkan semakin berkurangnya jumlah siswa baru di SMP 2 Takeran.
Dengan kondisi yang demikian kami segenap warga SMP 2 Takeran berusaha dengan segala kekuatan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada SMP 2 Takeran.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang ada, maka penulis mengambil beberapa rumusan maslah :
1. Bagaiman kegiatan keagamaan di SMP 2 Takeran yang bernuansa Podok
pesantren.
2. Bagaiman perilakau siswa SMP 2 Takeran
3. Bagaiman pengaruh kegiatam pondok pesantren di sekolah terhadap perilaku sosial siswa SMP 2 Takeran.
C. TUJUAN
1 Untuk mengetahui sejauh mana program kegiatan SMP 2 Takeran yangbernuansa Pondok Pesantren.
2. Untuk mengetahui perilaku anak SMP 2 Takeran
3. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan SMP 2 Takeran yng bernuansa Pondok Pesantren terhadap perilaku siswa SMP 2 Takeran.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Dari hasil penelitian ini bisa memperkaya khazanah keilmuan dan memberikan alternatif kepada para apakah ada hubungan atara kegiatan pondok pesantren dengan perilaku siswa di smp 2 Takeran Magetan.
2. Secara Praktis.
a. Untuk meningkatkan keprofesionalan penulis karena selain mengkaji kepustakaan juga terjun langsung melakukan penelitian.
b. Meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat sekitar bahwa kegiatan keagamaan di SMP2 Takeran tidak kalah dengan kegiatan di MTSN.
c. Memberikan alternatif kegiatan keagamaan di sekolah untuk program peningkatan nilai keagamaan pada warga sekolah.
E. Penegasan Istilah
Untuk mempermudah dalam memahami judul dalam penelitian ini penulis perlu sekali mempertegas istilah yang ada, yaitu :
1. Program Pondok Pesantren
Adapun program kegiatan SMP 2 Takeran yang bernuansa Pondok Pesantren yang penulis maksud adalah semua program kegiatan yang ada kaitannya dengan Agama Islam (kegiatan Pondok Pesantren) yang diselenggarakan oleh sekolah.
2. Perilaku berarti segala aktivitas, penampilan dan perbuatan individu dalam hubungannya dengan lingkungan.6
Adapun perilaku siswa yang penulis maksud adalah segala tingkah laku atau kegiatan anak (siswa) di SMP 2 Takeran Magetan yang berhubungan dengan sesama manusia dan peraturan di sekolah yang didasari oleh nilai-nilai ajaran Agama Islam.
F. Hipotesa Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Penulis mempunyai anggapan bahwa kegiatan sekolah yang bernuansa pondok pesantren, merupakan kegiatan yang sangat penting untuk mendidika anak (siswa) agar beraklak mulia, taat pada orang tua dan aturan sekolah, sopan santun, bertutur kata yang baik, menjalin keja sama dengan sesama teman dan warga sekolah dengan ukhuwah islamiah.
Dari uraian tersebut di atas hipotesis penelitian ini terbagi dua :
Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada pengaruh yang signifikan
antara kegiatan pondok pesantren dengan
perilaku siswa di SMP 2 Takeran Magetan
Hipotesis Altenatif (Ha): Ada pengaruh yang signifikan antara
kegiatan pondok pesantren dengan perilaku
siswa di SMP 2 Takeran Magetan
G. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP 2 Takeran yang datanya dari pengumpulan studi kepustakaan dan research lapangan serta implementasi program
1. Penentuan Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah seluruh individu yang dimaksud yang dimaksud untuk diselidiki.8. Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah seluruh siswa SMP 2 Takeran – Magetan. Berdasarkan data yang ada jumlah murid seluruhnya adalah 442 anak.
b. Sampel
Mengingat semua siswa akan melaksanakan program dalam penelitian ini maka sampel dalam penelitian ini adalah juga semua siswa yang ada di SMP Negeri 2 Takeran

BAB II
PERMASALAHAN DAN CARA PEMECAHANNYA
A. MASALAH
Dari kenyataan yang ada bahwa pengajaran Pendidikan Agama di SD dan SMP bahkan di SMA kurang berhasil. Dari segi membaca Alquran banyak anak lulusan SD yang belum bisa menguasainya, bahkan SMP dan SMApun juga ada yang belum bisa membaca.
Ada tiga faktor yang harus segera mendapat perhatian yaitu faktor manusia, sarana dan program atau kurikulum yang ada.
Sumber daya manusia baik siswa maupun guru serta kepala sekolah harus bersama - sama untuk melaksanakan / mengkondisikan sekolah menjadi pendidikan bernuasnsa pondok pesantren.
B. PEMECAHAN MASALAH
1. Sarana
Untuk mewujudkan sekolah itu juga berfungsi sebagai pondok, perlu ada mushola/masjid atau ruangan khusus yang bisa kita gunakan untuk sembahyang bersama, kegiatan yang dilanjutkan kultum baik oleh guru/ustad maupun anak atau santrinya
2. Guru
Setiap akan dimulainya pelajaran guru harus memberikan kultum ( kuliah tujuh menit ). Tidak harus memakai sumber Al Qur’an atau hadist, namun dari kehidupan sehari – hari kita bisa tularkan ke anak sehingga bisa membuat anak menjadi anak yang sholeh dan sholehah.
Pastikan predikat bahwa “Guru adalah Ustad”.
Dengan demikian peran guru sekarang tidak hanya sebagai fasilitator, namun masih dibebani sebagai profesi Ustad. Sebagi ustad tentunya akan mewarnai pola tingkah laku yang diemban untuk membentuk budi pekerti anak, sehingga sekolah memposisikan sebagai pondok, sedangkan guru jadi ustad dan muridpun berperan sebagai santri.
Bagaimana implementasinya ?. guru tidak kemana-mana, tetapi berada dimana-mana. Untuk mempercepat tujuan membentuk manusia bermoral bagus, berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur, bisa kita integrasikan di setiap pelajaran, namun juga bisa menjadi satu paket mata pelajaran, kita perlu belajar ke pondok pesantren untuk melihat secara langsung bagaiman aspek kognitif serta ketrampilan juga sikap/afektif mereka relatif berhasil.
Guru sebagai ustad dituntut harus bisa memberikan nasehat/kultum/kulim (kuliah lima menit) di awal pelajaran. Kalau semua guru bertindak demikian, ranah afektif secara umum akan mudah dan cepat tercapai. Kultum/kulim bisa sebagai pemanasan yang tidak memakan waktu lama harus ada, namun dampaknya dikelak dikemudian hari generasi itu akan tidak membuat masalah dan bahkan akan memecahkan masalah. Tidak seperti sekarang ini yang cenderung membuat masalah, karena kurangnya perhatian dan pekerjaan, sambil mencari jati diri yang kurang pasti.
Berikan contoh seperti : kalau mau pergi harus pamit dan cium tangan sebelum berangkat, cuci tangan sebelum makan, berdoa sebelum mulai belajar, dsb, dsb, sehingga tidak akan kekurangan materi khotbah. Sedangkan alquran dan hadits sebagai rujukan kulim/kultum memang perlu untuk memantapkan ilmu yang kita berikan. Ada hadis mengatakan “sampaikan walaupun hanya satu ayat”
3. Anak
Anak adalah tumpuhan masa depan bangsa. Kalau kita mempersiapkan sedini mungkin kita orbitkan menjadi anak yang sholeh dan sholehan akan menjadi generasi yang siap memimpin negaranya sendiri dan siap bersaing dengan negara lain
Kondisikan “Siswa ya Santri”
C. Faktor Dominan Menciptakan Suasana Sekolah Bernuansa Pondok
Untuk mengkondisikan suasana yang bernuansa pondok perlu waktu untuk mensosialisasikannya. Sosialisai di kelas sangat membantu mempercepat tujuan yang kita inginkan selain di dalam upacara tiap hari senin.
1. Budaya Jabat Tangan
Jabat tangan atau dua tangan saling berjabatan, agaknya sudah menjadi bahasa universal, yang melambangkan adanya komunikasi batin antara pemilik tangan yang satu dengan pemilik tangan yang lain. Kalau ada orang ketemu dan ingin menjalin komunikasi, jabat tanganlah yang menjadi lambang bertemunya dua hati. Meskipun keduanya tidak saling mengerti bahasa masing-masing, karena ada Ligua franca yang bisa menjembatani. Komunikasi dua hati saling mengandung ucapan, “ Perkenalkanlah aku yang siap menjadi sahabatnu “ ( Jawa Pos, Minggu, 7 Nopember 2004 hal. 5 ).
Budaya jabat tangan antara siswa atau santri jugu guru menjadikan warna kehidupan keluarga besar SMP 2 Takeran. Sebelum masuk kelas dan akan pulang diwajibkan anak untuk berjabat tangan dengan ustad / ustadhahnya sambil cium tangan. Makna dalam jabat tangan, betapa kaya perspektif, dimensi dan kedalaman yang akan berkembang dalam diri seseorang, asalkan dilakukan dengan kejernihan fitrah. Berbeda kalau jabat tangan hanya dilakukan dengan basa – basi, ditandai dengan bibir saling tersenyum tetapi hati saling mencibir, tidak akan menjamin berhembusnya angin perdamaian, kasih sayang antara orang tua dengan anak dan rasa saling bersalah karena berangkat dari kedangkalan rokhani yang hampa makna.
Diharapkan dengan saling jabat tangan, akan timbul rasa kekeluargaan yang erat, sehingga bagaikan yang satu sakit akan terasa semua di masyarakat SMP 2 Takeran.
2. Budaya Mengucap Salam
Salam ( asalamu “alaikum … ) yang terlontar setiap ada pertemuan dua sejoli atau lebih akan menumbuh kembangkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang erat, sehingga akan menimbulkan perasaan damai diantara insan yang berjumpa.
3. Budaya Berdoa dan Membaca Surat Pendek Sebelum Pelajaran
Dimulai.
Sebelum pelajaran dimulai di awal pelajaran diwajibkan untuk berdoa dan dilanjutkan membaca surat – surat pendek Al Qur’an dari juz Amma.
Diharapkan setelah lulus sekolah, anak hafal 38 surat yang ada di Zus Amma.
4. Budaya Membaca.
Ketika diturunkan wahyu Tuhan untuk pertama kalinya, yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW, Jibril berkata “Iqro” ( bacalah ). Ma Aqro ? ( tetapi apa yang harus dibaca ? ) tanya Nabi … pertanyaan itu tidak dijawab, karena Allah menghendaki agar beliau dan umatnya membaca apa saja, selama bacaan tersebut “ Bismi Rabikka “ dalam arti bermanfaat untuk kemanusiaan “, perintah untuk membaca adalah langsung diturunkan oleh Tuhan. Membaca adalah awal mulanya suatu ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni dan keberhasilan manusia. Budaya membaca sebelum pelajaran dimulai dan pada waktu istirahat menjadikan icon SMP 2 Takeran. Dengan kebiasaan tersebut akhirnya anak menjadi gemar membaca.
Bagi anak yang belum bisa membaca Alquran disediakan waktu khusus untuk memberikan bimbingan sampai anak lancar membaca.
5. Disiplin dan Bersih
Sekolah kami mengutamakan kebersihan. Dengan moto 3B yaitu Bersih Diri, Bersih Ruangan dan Bersih Lingkungan. Untuk menjadikan anak nyaman dan betah di sekolah, kebersihan harus dijaga bersama. Motto kami “Sekolahku adalah Rumahku ya Sorgaku”
Disiplin juga merupakan keharusan untuk mensukseskan semua tujuan dengan lancar. Harapannya “Disiplin tanpa Diawasi, Kerja Keras tanpa Disuruh”
6. Budaya Bertanya
Malu bertanya sesat di jalan. Mayoritas siswa kita malas untuk mengemukakan pendapat, karena juga diawali takut dan malas bertanya. Budaya bertanya harus segera digalakkan, sehingga anak gemar mengungkapkan pendapat sesuai dengan metode / cara mereka masing –masing.
Di kelas seorang guru harus memberikan kesempatan anak untuk bertanya. Pada awalnya siswa sulit untuk bertanya, dengan kebebasan dan kewajiban bertanya setiap ada tatap muka, diharapkan anak timbul inisiatif untuk gemar bertanya.
7. Sopan Santun
Sopan santun perlu dibudi dayakan, sehingga membentuk pribadi yang santun dalam tutur kata dan sopan dalam tingka laku sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
“Implementasinya pada semua mata pelajaran terutama pada pendidikan Agama, PMP, BK, Bahasa Indonesia, dan pada mata pelajaran budi pekerti.
8. Budaya Tidak Ngerpek/Jujur
Kejujuran adalah perbuatan mulia yang perlu ditumbuh kembangkan pada setiap generasi muda yang akan menggantikan kita di masa yang akan datang. Sedini mungkin anak harus dikondisikan untuk berbuat jujur, perbuatan ngerpek di dunia pendidikan merupakan awal biang keroknya kejahatan.
Budaya malu bertanya saat menjalani ulangan akan menjadikan warna untuk mendidik anak jujur dan mandiri.
9. Kataman
Dalam mempertebal rasa keimanan dan keteqwaan warga sekolah terutama peserta didik minimal sekali setiap tahun mengadakan kataman yang disponsori oleh OSIS dan para relawan yang memang sudah ditunjuk oleh masing-masing seksi keagamaan.
10. Budaya Infak dan Zakat
Dalam meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan dan rasa impati terhadap orang lain yang mengalami serba kekurangan, warga sekolah sadar akan pentingnya memberikan sebagian rezekinya terhadap orang lain sehingga dapat mempertebal iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sentuhan nurani baik di dalam kelas maupun siraman rokhani yang setiap hari bersentuhan dengan anak dan warga sekolah dapat meningkatkan pendapatan infak yang sangat tajam.
Penggunakan zakat dan infak : (1) untuk membantu para peserta didik yang mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah, (2) untuk memberikan penghargaan (reward) terhadap anak yang memiliki prestasi membanggakan, (3) membangun dan melengkapi sarana ibadah, (4) membantu sarana sekolah yang sangat perlu.
10. Siraman Rokhani.
Dengan kemanjuan teknologi yang cepat, bisa berdampak positif juga negatif. Ponsel bisa memudahkan komunikasi namun bisa juga untuk bolos dengan anak sekolah lain.
Dengan sepeda motor anak bisa saja ke tempat hiburan dan tempat lain untuk kumpul bersama dengan anak dari sekolah lain, guna melepaskan kepenatan, hura-hura, minuman keras kadang sampai malak/memaksa orang lain untuk dimintai uang dsb.
Sekolah mengantisipasi dengan maraknya kenakalan remaja, berusaha untuk mengetuk hati dengan mengadakan siraman rokhani atau “Tombo Ati” sebulan dua kali. Pendekatan jiwa dengan sentuhan hati diharapkan anak bisa mengendalikan diri sendiri.
11. Kultum dan Sholat Dhuhur berjamaah
Setiap akhir pelajaran sebelum pulang anak diwajibkan untuk sholat dhuhur berjamaah dan diisi kuliah tujuh menit oleh anak secara bergiliran dari perwakilan tiap kelas.
12. Sholat Jumat
Untuk meningkatkan keimanan anak diwajibkan mengikuti sholat jumat berjamaah. Sebelum sholat dimulai bersama-sama membaca Surat Yasin kadang kala juga diselingi hapalan surat yang ada di Buku Zuz Amma’
13. Sholat Dhuha
sholat dhuha adalah sholat sunah pada waktu dhuha (sekitar jam 7 pagi sampai sekitar jam 11 siang) yang dianjurkan untuk dilakukan setiap muslim, agar sukses usahanya. Sholat dhuha minimal dua rakaat dan sebanyak-banyaknya dua belas rakaat. Sabda Rasulullah Saw : “Barang siapa mau mengerjakan sholah dhuha dua belas rakaat maka Allah membangunkan untuknya gedung di surga dari emas” (HR. AT-Tirmidzi).
14. Istighatsah.
Dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) sering melakukannya baik bersama dengan orang tua maupun para siswa.
15. Pondok Ramadan.
Pondok ramadan merupakan suatu kegiatan rutin yang dilakukan untuk menambah ketakwaan para siswa terhadap ajaran Islam, sehingga diharapkan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
16. Mading Khusus Nuansa Islami.
Pengembangan nuansa Islami tidak hanya menyentuh pada perilaku dan sentuhan jiwa namun juga dituntut untuk mengekpresikan kebolehannya dalam berkarya seni yang dituangkan dalam bentuk : lukisan, kaligrapi, puisi, cerpen yang bernuansa Islami.
17. Hadrah.
Peyaluran talenta anak bisa juga diujudkan dalam bentuk kreasi seni musik Terbang atau hadrah yang setiap hari Sabtu mereka berlatih mengekpresikannya.
18. Sholat Id.
Setahun sekali mengadakan sholat Id dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.
19. Peringatan Hari Besar Agama.
Yang biasa dilakukan adalah Maulud Nabi, Isra Mikraj, dan Tahun Baru Islam, peringatan tersebut biasanya diisi dengan berbagai lomba keagamaan dan pengajian.
Program tersebut dengan bersamaan dilaksanakan pada hari sabtu pagi
yang merupakan hari peningkatan dan penelusuran bakat, demi masa
depan anak didik. Selain hari sabtu juga dilaksanaka sesuai dengan situasi
dan kondisinya.

ANALISA TENTANG SEKOLAH BERNUANSA PONDOK PESANTREN DAPAT MENGHAMBAT EKSODUSNYA SISWA BARU
KE MTSN DAN KE KOTA MADIUN
Ketika penulis datang untuk menggantikan jabatan kepala sekolah dari Bapak Sudaryono kondisi siswanya semakin merosot. Dari kelas III berjumlah 212 anak (5 kelas), sedangkan kelas II 142 anak (4 kelas), serta kelas I berjumah 129 dengan (4 kelas). Dengan kondisi demikian maka utnuk menarik kembali kepercayaan yang telah hilang SMP 2 Takeran mengembangkan sekolah bernuansa Pontren (Pondok Pesantren).
Pendidikan agama merupakan benteng untuk mempersiapkan generasi penerus dapat menggantikan generasi tua dengan penuh tanggung jawab serta tahan terhadap segala perubahan global yang semakin cepat. Dalam mempersiapkan anak didik agar mampu berkiprah di amsyarakat dengan cerdas, cakap, berperilaku santun, bijak dan berpengetahuan serta berteknologi tinggi, maka para siswa SMP Negeri 2 Takeran Magetan digembleng bagaikan mereka di pondok pesantren. Dengan pendidikan umum yang mempunyai kelebihan dibidang agama atau istilahnya SEMPIT (SMP Islam Terpadu) di SMP 2 Takeran akan memberikan nuansa Islami yang kuat.
Kehususan dalam pembelajaran pendidikan agama di SMP Negeri 2 Takeran akan berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Mengingat Kecamatan Takeran merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Maagetan yang berbasis Islami maka SMP Negeri 2 Takeran mengkondisikan dirinya “Sekolah ya Pondok, Guru ya Ustad dan Ustadah serta Murid ya Santriwan dan santriwati”.
Dengan banyaknya kegiatan di bidang Agama Islam yang memang dari seluruh siswanya sementara ini semuanya memeluk Agama Islam, maka program kami perlu sekali memperbanyak dan mengkondidikan nuansa islami.
Nampaknya dari anak sendiri sangat antusias mengikuti program yang telah dicanangkan dan disosialisasikan bersama.
Mengingat masih banyaknya anak disekitar sekolah yang belajar di Kota Madiun, maka semakin termotivasi lagi untuk meningkatkan kegiatan yang tidak hanya berfokus pada agama. Semua bidang kegiatan baik akademik maupun olah raga dan seni, SMP Negeri 2 Takeran dengan penuh percaya diri mengembangkan Lima Program Unggulannya (1. pondok pesantern, 2). Kelas Akademik yang terdiri dari matematika, bahasa Inggris, biologi, fisika dan computera), 3).pusat olah raga dan seni, 4) Teknologi Global. 5) Kisar (kelompok Karya Ilmiah dan Sastra Remaja). akan bisa menghambat laju eksodusnaya anak untuk belajar di MTSN dan masuk ke Kota Madiun.
Dengan usaha SMPIT (Sekolah Menengah Pertama Ilsam Terpadu) dapat menambah jumlah siswa baru yang sangat menggembirakan, yaitu mendapat tambahan 49 siswa baru.
Dengan semakin banyaknya calon siswa baru yang masuk di SMP Negeri 2 Takeran berarti semakin dipercaya lagi oleh masyarakat sekitar untuk menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 2 Takeran.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sumber daya manusia yang bermental Arab dan bertehnologi Jerman adalah harapan semua insan manusia.
Mudah – mudahan dengan sekolah yang bernuansa pondok di SMP 2 Takeran dapat menghasilkan :
• Output yang bermoral dan beraklak mulia, serta mandiri yang siap menghadapi tantangan jaman
• Menghambat laju eksodusnya calon siswa baru ke Kota Madiun
• Meningkatkan kepercayaan anak untuk belajar di SMP 2 Takeran
• Mengembalikan partisipasi masyarakat yang semakin berkurang
• Membangun sekolah sehingga kwalitas pendidiknnya bisa dihandalkan
• Memberikan pilihan untuk calon siswa baru tidak masuk ke MTS
• Memberikan solusi yang saat ini pendidikan kita mengabaikan aspek : moral, akhlak, budi pekerti serta seni dan olah raga, juga life skill.
Dengan adanya program pontren diharapkan kerawanan SMP 2 Takeran yang letaknya di pinggiran kota dapat teratasi.
Sangat mengharapkan dengan perubahan kurikulum dari 1994 menjadi kurikulum 2004 (KBK), bisa menjadikan generasi yang mandiri dan berbudaya serta berakhlak mulia.

B. Saran
Keterbatasan seseorang sangatlah wajar,sehingga ide atau gagasan ini masih banyak kekurangan, sehingga mengharap para pembaca yang budiman untuk sudi memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan gagasan yang jauh dari sempurna ini.
C. Harapan
Substansi pendidikan kita mengharap dengan sangat bahwa masa depan bangsa kita akan dipimpin oleh generasi yang berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia, berpengetahuan luas dan berteknologi tinggi. Sekolah sebagai tempat pendidikan para calon generasi penerus harus bisa mengembangkan parameter Emotional Quation (EQ), tidak hanya parameter intelligene quation (IQ) dalam mengukur keberhasilan belajar anak. Sesuai denga pendapat Goleman (1998) bahwa temuan para ahli psikhologi menunjukkan kontribusi IQ terhadap keberhasilan seseorang hanya 20 %, sedangkan 80 % yang lain ditentukan oleh faktor-faktor dalam EQ.
Dengan demikian altrnatif pembelajaran di sekolah diharapkan semua bisa mempertimbangkan aspek Emtional Quation.
Sebagai tingkat satuan pendidikan SMP Neger 2 Takeran bisa menyeimbangkan antara Intelegence Quation (IQ), Emotional Quation (EQ) dan Emotional Spiritual Quation (ESQ) dengan program Sekolah bernuansa Pondok pesantren.
Dengan program ini diharapkan sekolah lain untuk mengembangkan kegiatan keagamaan ditempatkan pada porsi yang agak lebih, sehingga antara IQ dan EQ bisa berjalan seimbang.

SEKOLAH BERNUANSA PONDOK
DALAM RANGKA MENINGKATKAN
PERILAKU ISLAMI SERTA MENGHAMBAT EKSODUNYA SISWA
KE KOTA MADIUN
Oleh
Drs. Edy Siswanto
SMP NEGERI 2 TAKERAN
2006

Guru Idolaku

Seorang guru mempunyai peranan yang sangat penting bagi para murid-muridnya. Karena seorang murid akan menjadi senang dan mudah untuk menerima pelajaran jika didukung oleh seorang guru yang menyenangkan atau guru yang ideal. Selain itu juga dengan adanya seorang guru yang menyenangkan kelas akan terasa nyaman dan tentu komunikasi antar siswa dan guru pun akan berjalan baik. Sehingga murid dapat menerima pelajaran dengan sersan (Serius Tapi Santai).
Dari pentingnya seorang guru seperti diatas maka saya dapat menyimpulkan bahwa guru ideal adalah seorang guru yang dapat mencairkan suasana baik di dalam atau di luar kelas dan guru yang dapat mengajar dengan maksimal dan juga dapat meningkatkan prestasi belajar murid muridnya.
Bagi seorang guru ideal tentu akan memiliki ciri-ciri yang tidak dimiliki oleh semua guru yang antara lain:
Memiliki kepribadian yang baik, modal utama untuk menjadi guru faforit tentu dengan memiliki kepribadian yang baik. Karena dengan kepribadian yang baik akan dapat mencerminkan sikap dan prilaku saat beliau mengajar, dan bahkan prilaku beliau dalam kehidupan sehari-hari tentunya semua kegiatan yang beliau lakukan dimanapun akan dilakukan dengan penuh rasa gembira dan penuh senyuman.
Memiliki sikap adil dan bijaksana kepada setiap murid. Adil”

( Kamus besar bahasa indonesia)
Seorang siswa tentu akan merasa senang jika guru mereka bersikap adil dan bijaksana dalam mengajar dan memberi nilai pada mereka. Tentu dengan demikian para murid pun tidak akan merasa dianak tirikan atau dibeda-bedakan antara satu dengan yang lain.
Memiliki metode belajar yang menyenangkan. Belajar tidak harus selalu ada di ruang kelas dengan suasana tegang dan terlalu serius, karena dengan kegiatan belajar mengajar seperti itu dengan terus menerus atau tanpa ada variasi, tentu murid-murid akan cepat merasa bosan. Tapi dengan adanya metode belajar yang bervariasi tidak akan cepat merasa jenuh atau bosan. Maka dari itu tentulah seorang guru ideal pasti akan memiliki metode belajar yang berbeda atau dengan penuh variasi. Dengan contoh antara lain :1.Seorang guru akan mengajak pada murid-muridnya untuk melakukan KBM di luar kelas dengan tujuan agar para murid dapat mengadakan pengamatan secara langsung di alam terbuka.
2.Seorang guru akan mengadakan permainan sebagai metode belajar atau di sebut bermain sambil belajar. Dll
Bisa menjadi guru, orang tua atau bahkan sebagai teman. Selain kedua orang tua kita di rumah, guru juga memiliki peranan sebagai orang tua kita di sekolah. Yang dimaksud sebagai teman disini bukanlah guru yang bersifat kekanak-kanakan atau bahkan murid yang bersifat tidak sopan pada guru. Tetapi sebagai teman disini memiliki pengertian sikap seorang guru yang dapat mengerti curahan hati muridnya,baik dalam hal pelajaran atau bukan dalam hal pelajaran.

PERLUNYA GURU PROFESIONAL DAN BERPENDIDIKAN

Oleh : Agustin

Profesional dalam sistem kerja seseorang telah menjadi andalan ataupun jurus keberhasilan dalam penuntasan competition. Profesional sering kita dengar dari ahli-ahli kerja atau bisnis penting. Sebenarnya setiap pekerjaan, dari ringan sampai berat memerlukan keprofesionalan. Hanya saja orang-orang mengira pekerjaan-pekerjaan penting seperti proyek-proyeksi, bisnis dan kantoran yang memerlukan sifat profesionalpadahal pekerjaan seperti bertani,supir,tambak,nelayan, bahkan pendidikan juga memerlukan sifat profesional.
Pemerintah INDONESIA telah menerapkan progam “wajar dikdas 9 tahun”. Ini berarti INDONESIA benar-benar mengepentingkan dan mengedepankan pendidikan. Oleh karena itu pemerintah terus mengadakan peninjauan untuk pendidikan bangsa lebih maju.
Pada dasarnya timbulnya masalah pendidikan disebabkan oleh niat siswa. Tapi kadang kala permasalahan pada siswa yaitu disebabkan oleh perhatian dan cara mengajar guru. Masalah-maslah bahkan lemahnya pendidikan dapat dicegah dan diatasi, terutama peran penting seorang guru. Jika ada kerjasama antara guru dan murid pastinya ada suatu dorongan yang muncul dari murid-murid.
Guru-guru dapat meningkatkan pengajaran mereka mulai awal pelajaran sampai akhir pelajaran. Umumnya waktu yang singkat dalam pelajaran di sekolah, harus benar-benar dimanfaatkan oleh guru, misalnya guru mengambil praktek-praktek di luar kelas. Guru dapat juga menggunakan alat peraga yang menarik dalam pembelajaran. Atau bisa juga para guru menunjuk satu siswa untuk memeragakan di depan kelas. Sehingga siswa yang lain juga mempunyai ketertarikan untuk mencoba memeragakan.
Metode pembelajaran adalah andalan utama menarik minat siswa. Metode pembelajaran dapat di racik sendiri oleh guru. Misalnya guru mengambil cara bebas dalam belajar. Maksudnya siswa dapat memilih objek-objek dalam praktek. Tak hanya itu saja, pergantian metode belajar juga dapat menarik belajar siswa. Misalnya antara semester satu dengan semester dua memiliki metode yang berbeda. Perganrtian guru dari semester satu kesemester dua juga mempengaruhi perubahan metode pembelajaran. Tak hanya pergantian guru perubahan jadwal pelajaran juga pasti menambah warna-warni belajar siswa.
Guru harusnya memberi contoh yang baik kepada siswa. Penampilan guru sangat penting dalam sugesti siswa. Seorang guru harus memperhatikan penampilan mereka. Apalagi kalau guru berani menaggung biaya bagi siswa yang pandai. Banyak juga siswa yang kurang biaya dalam belajar. Oleh sebab itu guru harusnya memberi keringanan biaya untuk siswa tidak mampu. Sehingga siswa-siswa mempunyai motivasi untuk bersaing dengan siswa lain.Selain cara-cara itu semua yang paling pentig adalah saran siswa. Oleh karena itu sebaiknya sekolah mengadakan pengumpulan kritik dan saran siswa. Kritik dan saran ini harus benar-benar berasal dari siswa.
Dengan perubahan-perubahan sepertiyang telah dilukiskan di atas akan ada kerjasama dan keharmonisan antara murid dan guru. Kedekatan guru dan siswa juga akan menciptakan kehidupan yang benar-benar hidup dalam lingkungan sekolah. Siswa juga merasa lebih nyaman berada di sekolah. Selain siswa dapat banyak teman, siswa juga akan bersaing positif dalam hal belajar. Siswa akan lebih mudah menerima pelajaran dengan mudah, karena selain ada kedekatan batin antara siswa dan guru, juga ada metode pembelajaran yang menarik.

PUISI KITA AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR

Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Dunia pun bagaikan saluran sungai
Yang telah mengguyur seluruh dunia
Menjadikan manusia terombang-ambingkan
Atas dosa-dosa yang dilakukan

Oh, Tuhan …………
Kini kemaksiatan telah menerjang
Kemaksiatan telah merajalela
Di seluruh penjuru dunia

Tak ada caranya
Untuk mencegah kemunkaran
Karena manusia mulai sibuk
Dan tahu aturan

Wahai manusia, bangkitlah
Tegakkan kebenaran Allah
Cegalah kemunkaran
Demi meraih kedamaian

Oh, manusia sadarlah
Kuatkanlah iman
Perbaikilah kesalahan
Demi keselamatan umat manusia
Menjalin persatuan dan kesatuan

Selasa, 18 November 2008

novel bagus untuk anak2

SATU

<_AnDRa_>:Ada apaan sih, Dark? Gue lagi sibuk nih! Awas ya kalo gak penting lagi!

:Tau gak lu? Gue barusan nemuin belahan jiwa gue. Aduh... seneng banget deh! Gue sempet liat pic-nya. Cantik abis, pokoknya!

<_AnDRa_>:Tuh kan! Pasti omongan lu gak penting lagi. Gue out aja deh!

:Eits... jangan kabur lu. Gue bener-bener bawa berita penting buat lu.

<_AnDRa_>:Berita apaan sih?

:Nama cewek itu Luna. Dia baru 17 tahun. Sweet seventeen gitu! Dan yang paling penting, dia masih jomblo. Lu tau kan? JOMBLO! Apa artinya?

<_AnDRa_>:Itu artinya gue mau jitak lu! Gue serius, Dark! Gue juga lagi sibuk and gak punya waktu buat ngedengerin omongan lu! Lagian si Byna mau lu kemanain?

:OKAY! Jangan marah gitu dong. Ntar cepet tua lo... hehehe... gue cuma mo ngasih tau kalo nanti kita latihan bola jam empat. Jangan mpe nggak dateng ya! Coz, seminggu ini latihan terakhir kita sebelum liga dimulai.

<_AnDRa_>:Sip deh! Gue bakalan dateng. On time!

:Okay! Bye...

<_AnDRa_>:Bye...

Andra keluar dari chatroom dan meng-klik website bola yang sudah di-bookmark olehnya. Sebelum chatting, dia tadi melihat-lihat informasi tentang seleksi pemain bola usia 15-19 tahun untuk dijadikan sebagai pemain junior di Taruna Football Club. Dia memang bercita-cita untuk menjadi pemain bola sejak dia masih kecil. Setelah mengenyimpan web page yang dibutuhkan, dia me-log out jaringan internetnya.
Barusan dia chatting dengan Dark, sahabat kentalnya. Sebetulnya Dark itu bukan nama asli. Nama aslinya Dira. Menurutnya, nama Dira terdengar agak kecewek-cewekan. Bukannya dia kekar kayak Ade Rai sih, tapi karena dia itu –ehm..., gimana ya? Cowok banget! Maksudnya, playboy abis! Dark adalah kapten tim SMA 8, sedangkan Andra menjabat sebagai wakilnya. Andra juga bisa disebut sebagai produser. Maksudnya, dia sering banget ngeluarin duit untuk keperluan tim.
Andra teringat untuk menghubungi teman-temannya bahwa nanti sore jam empat ada latihan bola. Setelah mematikan laptopnya, dia mengambil telepon yang tergeletak begitu saja di atas tempat tidur. Kemudian, satu per satu, dia mulai menghubungi teman-temannya yang tergabung dalam tim cadangan.
Shit!
You’ve got the damned time, Andra!
Dia baru inget kalau dia udah bikin janji sama pacar barunya, Keisha. Mereka memang baru pacaran sih, tapi kalau tiba-tiba dia ngebatalin janji kan kesannya kayak nggak menghargai Keisha banget. Andra berusaha memutar otak. Gimana caranya ngasih alasan ke Keisha kalau dia nggak bisa datang.
Lantunan lagu What I’ve Done yang dipopulerkan oleh band kenamaan Linkin Park mengagetkan Andra yang sedang berpikir dan menyusun alasan untuk Keisha.
Andra langsung menyambar HP-nya yang masih berdering.
Dia melihat caller-ID yang menampilkan nama Keisha. Dia ragu-ragu untuk mengangkat telepon dari Keisha. Paling-paling dia cuma mau mastiin kalau nanti mereka jadi jalan. Andra jadi kebingungan.
What the hell you doing? Angkat teleponnya! Lu gak mau dia berpaling dari lu kan?
“Halo?” kata Keisha setelah Andra mengangkat telepon darinya. “Andra?”
“Ya,” jawab Andra pendek. Saat ini dia sedang memikirkan alasan apa yang akan dipakai olehnya.
“Honey, kamu lagi ngapain?”
“Aku? Er... Aku lagi nonton TV. Emang kenapa?”
“Nggak sih, sorry sebelumnya ya!” kata Keisha. “Aku mau bilang kalau nanti sore aku gak bisa jalan sama kamu. Soalnya ada saudara aku yang masuk rumah sakit. Jadi, aku mau ngejenguk dia. Kamu nggak papa kan?”
“Oh, it’s okay! Nggak papa kok.”
Fiuh... selamat deh! Dia nggak usah susah-susah bikin alasan ke Keisha lagi. Soalnya dia itu anti banget ngecewain cewek. Kalau nggak ada cewek kan dia nggak bisa lahir. Bukannya cowok nggak berperan sih. Perannya gede malah....


Saat Andra memarkir Honda Civic-nya, sudah banyak anak-anak yang datang untuk latihan. Ada yang men-dribble bola, passing, dan ada yang masih duduk-duduk di pinggir lapangan sambil bercandaan. Andra segera mengganti bajunya dengan kaus bola berwarna biru milik tim SMA 8.
Dengan langkah riang, Andra berjalan menuju ke lapangan tempat teman-temannya berkumpul saat ini.
“Hoi, Andra dah dateng tuh!” teriak Boni menginformasikan kedatangan Andra.
“Oke! Tim inti di kanan, cadangan di kiri,” perintah Dark.
Tanpa disuruh untuk yang kedua kalinya, sebelas tim inti segera mempersiapkan diri di lapangan kanan. Sebelas tim cadangan mempersiapkan di lapangan kiri.
Sejak kick-off dimulai, tim inti yang terdiri atas Dark, Andra, Boni, Hesel, dan yang lainnya itu terus mengancam gawang Ton, kiper tim cadangan. Bahkan, di menit ke-26 Andra berhasil merobek gawang Ton. 1-0 untuk tim inti. Skor itu bertahan hingga additional time di babak pertama berakhir.
Di babak kedua, ritme permainan tim cadangan yang dipimpin oleh Riyon mulai meningkat. Terlihat dari seringnya mereka meningkatkan daya serang mereka. Usaha tim cadangan untuk menyamakan kedudukan pun berhasil. Pada menit ke-63, Dito berhasil menendang bola muntahan yang terlepas dari tangan Tyo, kiper tim inti.
Setelah skor tim inti tersaingi, mereka juga mulai meningkatkan serangan. Tapi, mereka pun juga tidak lengah di pertahanan. Serangan demi serangan mereka bangun. Dan puncaknya, Hesel berhasil menyundul bola operan dari Dark. Skor pun berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan tim inti. Dan akhirnya, pertandingan berakhir dengan skor 3-1. Gol tambahan dari tim inti dicetak oleh Handi di menit ke-88.
“Capek banget nih!” Hesel mengelap peluh yang bercucuran di keningnya dengan handuk. “Laper lagi!”
“Makan yuk!” ajak Ton sambil melepaskan sarung tangannya. Setiap latihan selesai, Andra, Dark, Ton, Handi, Boni, dan Hesel selalu berkumpul. Kebetulan mereka ini satu kelas. Jadi, ketimbang dengan anggota tim yang lainnya, mereka berenam lebih akrab. “Kali ini gue yang traktir deh.”
“Setuju! Ayo kita ganti baju!” seru Boni semangat. Dia paling suka kalau makan gratis. Dasar anak kost! Boni datang dari Madiun, kota yang terkenal akan pecelnya itu.


Andita mengetuk pintu kamar kakaknya. Bukannya mengetuk sih, tapi lebih tepatnya menggedor. Sekali, dua kali, tiga kali, tapi tetep gak ada jawaban.
“KAAAAAK!!!!” teriak Andita, akhirnya, “Bangun dong! Udah jam setengah tujuh nih!”
Braakk!!!
Ups, suara apaan tuh?
Di dalam kamar, Andra sedang mengusap-usap pantatnya. Barusan dia terjatuh dari kasurnya. Dia kaget saat mendengarkan teriakan adiknya.
“Iya gue bangun!” tukas Andre.
Segera dia mandi dan mempersiapkan buku-buku pelajarannya. Setelah beres, dia segera turun untuk sarapan.
“Pagi, Ma!” Andra duduk di sebelah mamanya. “Papa keluar kota lagi ya?”
Pagi ini, seperti pagi-pagi yang lainnya, dia tidak menemukan ayahnya.
“Iya, papa ke Makassar,” jawab Astri, mama Andra.
Andra menyapukan pandangannya ke seluruh meja makan.
“Ma, makanan untuk aku mana?”
“Kali ini kakak nggak dapet sarapan!” celetuk Andita yang sedari tadi hanya diam saja.
Di meja makan, hanya ada nasi goreng dan telur mata sapi. Itu makanan kesukaan Andita. Tapi, itu pula makanan yang paling dibenci Andra. Nasi goreng. Ya, Andra paling gak suka makan nasi goreng. Prinsipnya, lebih baik gak makan sekalian daripada harus makan nasi goreng.
“Kok gitu? Gue kan laper!” protes Andra.
“Andita, jangan godain kakakmu terus dong,” kata Astri, tersenyum melihat tingkah kedua anaknya. “Sarapan kamu masih dibuat Mbok Yum.”
Tanpa menunggu lama, mbok Yum sudah selesai memasak dan membawa sarapan Andra ke ruang makan.
“Ini sarapan buat den Andra,” kata mbok Yum sambil meletakkan sepiring nasi ayam kecap kesukaan Andra.
“Hmm... baunya menggoda!” ujar Andra. “Mbok Yum bener-bener hebat!”
Sejak kecil, mbok Yum selalu memasakkan nasi ayam kecap untuk Andra tiap kali Andra nggak doyan makan. Dan ajaibnya, Andra langsung mangap waktu disuapi menu yang satu ini. Caranya, nasi putih dicampur dengan kecap pedas lalu diatasnya ditaburi dengan ayam goreng yang dipotong-potong. Yummi...
Setelah piring-piring di atas meja bersih tanpa bekas, Andra dan Andita segera pamit pada Astri. Andita memang berangkat sekolah dengan Andra. Karena, sekolah Andita, SMA 26, searah dengan SMA 8.


“Honey, sori banget ya!” kata Keisha. Saat ini istirahat dan mereka berdua sedang minum di kantin.
“Kenapa?” Andra meneguk es kelapa mudanya.
“Kemarin kan aku ngebatalin janji kita tiba-tiba. Kamu nggak marah kan?” tanya Keisha.
“Ya nggak lah, lagian kemarin abis kamu telepon aku, Dark ngasih tau kalau ada latihan bola. Jadinya aku ada kerjaan.”
Tiba-tiba raut wajah Keisha agak berubah. Melihat perubahan itu, Andra jadi cemas.
“Kenapa, say?” tanya Andra.
“Nggak papa kok!”
“Oke! Tapi sore ini kamu bisa kan?” Andra menatap Keisha dalam. Dia berharap bisa jalan sama Keisha sore ini.
Wajah Keisha jadi memerah karena tatapan Andra. “Gimana ya?”
Jangan-jangan dia nggak bisa jalan lagi?
“Gimana apanya?”
“Er... kayaknya aku nggak bisa deh!”
Tuh kan? Apa dia udah gak respek lagi sama aku?
“Aku nggak bisa nolak ajakan kamu!” lanjut Keisha.
Andra lega mendengarnya. “Kamu ini usil juga ya?”
Keisha tersenyum simpul.
“Nanti aku jemput kamu jam lima ya?” tawar Andra.
“Okay!”

DUA
Setelah semprot sana semprot sini hingga cairan di botol parfum milik Andra hanya menyisakan beberapa mili, Andra segera menyiapkan mobil yang sedari tadi siang dia lap dengan sepenuh hati. Dia ingin memberikan kesan yang baik untuk Keisha. So far so good! Kata orang, mobil mencerminkan kepribadian cowok. Ha!
“Rapi amat sih?” Andita tiba-tiba muncul dari dalam garasi.
“Ngapain lu di sini?” tanya Andra heran melihat penampilan adiknya. “Muka lu kok kotor banget sih?”
“Bukan urusan lu lagi!” ujar Andita. “Lu mau kemana sih?”
“Bukan urusan lu lagi!” Andra menirukan logat bicara Andita barusan.
“Ih, kakak genit deh!” Andita berlari menghindari cubitan Andra.
Andra memutuskan untuk tidak meladeni permainan adiknya kali ini. Dia kan udah wangi. Nanti kalau dia lari-larian ngejar Andita, percuma saja dia pake segalon parfum tadi.
“Kak, kalau mau ke mall bawain gue es krim ya!” teriak Andita dari balkon lantai dua. Cepet juga larinya.
Andra mengacungkan jempolnya ke atas.
I’m sorry, you wrong!
Andra nggak bermaksud untuk ngajak Keisha ke mall. Tapi, dia mau ngajak Keisha nonton sekuel film kesayangannya yang terbaru. Spiderman 3!
Remember, with great power comes great responsibility!
Pernah denger kata-kata itu kan? So pasti... itu adalah nasihat Uncle Ben untuk Peter Parker.
By the way, rumah Keisha itu lima belas menit dari rumah Andra. Dan sekarang, Andra sudah duduk di beranda depan rumah Keisha. Rumahnya terbilang nyaman. Tata letaknya keren. Pasti karya eksterior designer terkenal.
“Hon, udah lama ya?” tanya Keisha, menutup pintu kembali.
Keisha terlihat sangat memesona dengan baju yang dikenakannya. Andra sampai nggak bisa berkedip saat memandang Keisha.
“Kita berangkat yuk!”
Andra masih tetap terdiam.
“Honey...!” Keisha lebih mengeraskan suaranya.
“Oh... apa?” Andra menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Kita berangkat sekarang?” tanya Keisha.
“Er... iya, kita berangkat sekarang.”
You moron, Andra! Bisa-bisanya gue bengong kayak gitu.
Sesampainya mereka berdua di bioskop, Andra segera memposisikan diri untuk mengantri tiket nonton Spiderman 3. Inilah saat-saat yang paling ditunggu-tunggu. Spiderman emang paling keren. Andra berharap sekuelnya nggak hanya sampai di sini. Dia berharap akan ada Spiderman 4,5, bahkan 6.
“Kita mau nonton Spiderman?” tanya Keisha mengagetkan Andra yang sedang berfantasi menjadi seorang hero seperti Spiderman.
Andra menganggukkan kepalanya, semangat.
“Gue pikir kita bakalan nonton film drama,” kata Keisha dengan nada kecewa. “Actually, gue gak begitu suka nonton film hero action.”
Andra kaget.
“Jadi, kamu mau nonton apaan?”
“Itu!” kata Keisha, menunjuk ke arah poster sebuah film. Judulnya What a Men Wants yang dibintangi oleh Martin Handerson.
What? Are you kidding me?
Andra nggak percaya kalau sore ini dirinya berakhir di dalam ruangan bioskop yang menanyangkan film cengeng dengan suara isak tangis Keisha dan beberapa cewek lain yang membuat telinganya gatal.
Bye, Spiderman! Bye, Tobey Mcguire, my hero. . .


“Kak, mana es krimnya?” tanya Andita sesampainya Andra di rumah.
“Gue gak beli es krim, tapi gue beli ini!” ujar Andra sambil melemparkan sebungkus popcorn ke arah Andita.
“Popcorn?” tanya Andita. “Emangnya kakak tadi pergi nonton ke bioskop?”
“Lebih tepatnya ke neraka!”


:Jadi, Keisha udah ngerusak impian lu yang ingin selalu menjadi orang pertama di Indonesia yang nonton Spiderman?

<_AnDRa_>:Lebih tepatnya, dia udah ngerusak hidup gue...

:Nggak separah itu kan, Man? Kalian bahkan baru sebulan jadian, masak udah kayak suami istri bertengkar sih?

<_AnDRa_>:Kita nggak bertengkar, kok!

:Ha!

<_AnDRa_>:Apa maksudnya “Ha!” itu? Oya, gimana kabarnya si Byna? Kalian udah jadian?

:Hei... jangan nanya sebanyak itu dong! Yang jelas, gue sama Byna belum resmi jadian. Gue masih mantapin diri gue dulu!

<_AnDRa_>:Eh, udah dulu ya! Gue mau browsing nih! Emergency coy...

:Oke...

Sebelum browsing, Andra membuka home page emailnya di Yahoo!. Mungkin aja ada new email yang belum dia baca. Dan ternyata dugaan dia benar. Ada dua email yang muncul seharian ini. Andra membaca emailnya.

To: Me_n_FuTBoL@yahoo.com
Fr: talent.search@tarunafc.com
Subject: Pemberitahuan tanggal audisi

Saudara Andra, syarat-syarat yang anda ajukan kepada kami telah kami periksa dan semuanya sudah lengkap sesuai dengan persyaratan. Kami mengundang anda untuk melakukan audisi pada tanggal 08 Agustus 2008 di Taruna Stadium dengan membawa KTP,SIM, atau tanda pengenal lainnya. Terima kasih.

To: Me_n_ FuTBoL@yahoo.com
Fr: Da_Moz_Damned@hotmail.com
Subject: I’m back!

What’s up, man?
Masih inget gue gak? Ini gue, CHELSEA! Bukannya nama artis pendatang baru itu loh! Dulu lu panggil gue Chelsea. Dan gue panggil lu Barca. Gue nggak tau apa sekarang lu masih pegang Barcelona. Soalnya kita kan udah setahun gak da connect. Oya, ini email baru gue. Btw, Indonesia gak berubah ya? Rasanya masih kayak setahun yang lalu. Sorry juga ya kalau selama gue lagi di luar negeri gue jarang kirim email ke kamu. Hmm... Segitu aja ya! Bye...

P.S.: Keep contact! C’ya...

Chelsea? Jadi dia udah balik dari London?
Chelsea itu temen instant message-nya Andra. Mereka kenal lewat Indonesian Footbal Milis. Di dunia maya, mereka akrab banget. Tapi, nggak cukup akrab untuk mengetahui nama asli masing-masing. Chelsea memang bukan nama aslinya. Tapi sejak mereka kenalan, dia memperkenalkan diri dengan nama samarannya itu. Dia memang sengaja nggak ngasih tau Andra siapa nama aslinya dengan alasan biar nggak ada cyber yang berkeliaran. Bahkan, mereka berdua nggak tahu sama sekali tentang data diri masing-masing. Chelsea itu cewek atau cowok, Andra malah nggak tahu!

Fr: Me_n_FuTBoL@yahoo.com
To: Da_Moz_Damned@hotmail.com
Subject: Welcome back!

Jadi sekarang lu udah balik ke Indonesia? Lama juga ya kita nggak ngobrol-ngobrol lagi. Kapan-kapan kalau ada waktu luang kita ngobrol lagi ya! Lagian, aku udah lama nggak ber-instant message ria sama orang! Hehehe...

P.S.:Jadi cita-cita lu nonton pertandingannya Chelsea dengan mata kepala lu sendiri udah kesampean dong? Salam gue buat Frank Lampard udah lu sampein belom???


“Kali ini kalian harus bener-bener serius,” kata pak Leo, guru pembimbing ekskul bola SMA 8. “Dari hasil drawing kemarin, lawan kita tahun ini bisa dibilang cukup menyulitkan.”
Semua anggota tim inti dan tim cadangan duduk di bench sambil mendengarkan penjelasan-penjelasan dari pembimbing mereka.
“Perlu kalian ingat, kita akan berada satu tim dengan SMA 2, SMA Petra 1, dan SMA 21,” lanjut pak Leo.
“SMA 2?” tanya beberapa orang bersamaan.
“Ya,” jawab pak Leo.
“Tapi kan SMA 2 itu kan juara tahun lalu!” pekik Boni.
“Bapak tahu, tapi asalkan kita bisa bermain lebih solid lagi kita akan menumbangkan mereka. Bapak dengar kalau pemain-pemain mereka tidak sebagus tahun lalu. Jadi, kita masih ada harapan!”
“Formasi kita masih tetep kan, Pak?” tanya Hesel.
“Ya, kita pakemkan formasi 4-3-3. Kita akan mengoptimalkan serangan dari sayap. Oya, mulai hari ini Andra akan saya proyeksikan sebagai penyerang lubang. Dan Boni akan saya geser ke depan!”
Semuanya manggut-manggut.
“Baik, sekarang kita mulai latihan. Tim inti di kanan, tim cadangan di kiri.”


“Mau kemana lagi sih, Kak?” tanya Andita pada Andra. “Baru aja pulang latihan, sekarang udah mau keluar lagi!”
“Gue mau makan malem!” jawab Andra singkat.
Andita heran, kenapa sih orang pacaran itu kalau nggak makan malem, pasti nonton. Kalau nggak gitu ke mall. Emangnya nggak ada kegiatan lain apa?
“Kenapa? Mau pesen jajan lagi?”
“Nggak! Gue cuma nanya doang,” jawab Andita.
“Ya udah, gue cabut dulu!” Andra melenggang ke halaman rumah. Terdengar suara deruman mobil sesaat sesudahnya.


Keisha memoleskan bedak ke wajahnya yang geulis itu. Sepuluh menit lagi Andra akan menjemputnya untuk makan malam. Dia berencana untuk mengajak Andra ke restoran favoritnya.
Malam ini, dia ingin terlihat lebih cantik dibandingkan malam-malam sebelumnya saat dia dan Andra makan malam. Gaun yang dipakainya adalah hadiah dari papanya yang baru pulang dari Perancis. Tak lupa, dia juga sudah menyiapkan Christian Dior Bag-nya.
Dari lantai dua terdengar suara Honda Civic yang memasuki pelataran rumahnya. Dia yang sudah hafal dengan suara mobil Andra langsung menyambar tasnya lalu berjalan terburu-buru menyongsong kehadiran Andra.
“Hai!” sapa Andra. “Udah siap?”
Keisha mengangguk.
Seperti biasa, bak putri kerajaaan, Keisha masuk ke dalam mobil setelah dibukakan pintu oleh Andra.
“Hon, kita ke Jalan Pattimura Barat ya?” pinta Keisha, dibarengi suara deruman mesin honda civic Andra yang meninggalkan pelataran rumah Keisha yang luas.
“Oke!” kata Andra menyanggupi.
Andra memilih salah satu CD, lalu memasukkannya ke CD player.
Keisha mendengarkan lagu pilihan Andra.
Kenapa dia puter lagu nggak jelas kayak gini sih?
“Hon, ini lagu apaan sih?” rintih Keisha di tengah-tengah lantunan suara nggak jelas itu. “Nggak bisa didengerin, tahu!”


“Ini albumnya Sum41, Kei!” jawab Andra sambil berusaha tetep konsentrasi menyetir di tengah-tengah suara tempat CD yang bergesekan karena dipilah-pilah secara paksa oleh Keisha.
“Kamu nggak punya albumnya Celine Dion atau Mariah Carey, ya?” tanya Keisha masih sambil memilah-milah CD milik Andra. “Yang ada cuma Good Charlotte, Linkin Park, sama Blink Satu Lapan Dua!”
“Blink -182- One Eight Two, say!” jawab Andra sabar.
Lagian, masa gue mau ngedengerin lagu cengeng? Nggak banget!
Dengan wajah menyerah, akhirnya Keisha meletakkan kembali CD-CD Andra yang dia berantakin dengan sukses.
“Lain kali kamu aku kasih CD-nya Celine Dion ya?” usul Keisha, cemberut.
“Jangan cemberut kayak gitu dong! Nanti cepet tua loh,” goda Andra.
Honda Civic bercat hitam ini mulai memasuki Jalan Pattimura Barat.
“Say, itu restoran belok kiri!” kata Keisha.
Andra mematuhi permintaan Keisha.
Saat memasuki restoran itu, Andra merasakan hawa yang berbeda. Restoran itu harum. Tunggu! Harum? Jangan-jangan bau menyan?
“Bagus, kan?” Keisha yang menggelayut di samping Andra meminta pendapatnya.
“Bagus, wangi lagi!”
“Restoran ini memakai aromaterapi. Kalau suntuk, gue sering ke sini. Jadi fresh,” kata Keisha lagi.
Tapi, wangi ini nggak bikin gue fresh, malah bikin pusing!
“Hon, itu ada meja kosong!” Keisha menunjuk ke meja kosong di sudut ruangan. “Kita ke sana, yuk!”
Lagi-lagi Andra hanya bisa mengikuti kemauan Keisha.
“Di sini makanannya enak-enak gak?” tanya Andra setelah mereka berdua duduk.
“Kamu nggak usah khawatir,” kata Keisha. “Tadi di rumah udah aku pesenin special dinner buat kita.”
“Apaan?”
Dan pertanyaan yang Andra ajukan itu langsung terjawab karena di meja di depannya baru saja terisi oleh dua piring makanan yang sangat dikenalnya.
“Fried rice?” Andra hanya bisa menatap piring di depannya.
I wanna puke! Aaarrrggghhh...
“Yup! Kamu tau nggak, aku tuh paling suka makan nasi goreng,” Keisha mulai menyuap nasi gorengnya. “Apalagi di restoran ini. Enak banget, deh!”
Andra tetap mematung, tanpa menyentuh nasi gorengnya sedikit pun. Kenapa harus nasi goreng sih? Nggak ada makanan lainnya? Aku kan nggak suka makanan ini! Disgusting!
“Hon, ayo dong dimakan. Keburu dingin nggak enak, lagi!” kata Keisha sambil mengunyah. “Kamu harus nyoba. Kalo enggak, aku marah nih!”
Akhirnya, dengan berat hati, Andra mulai meyuapkan nasi goreng ke dalam mulutnya –yang sebenernya sih enggan terbuka.
Saat nasi yang berwarna kemerahan itu mulai menyentuh lidah Andra, seluruh isi tubuhnya mulai bergolak. Lambung yang biasanya tenang-tenang aja kini mulai menyiapkan cairan anti toksin.
“Gimana enak kan?” tanya Keisha, menyendok nasi untuk yang keseratus kalinya.
Enak dari London?
Dengan terpaksa, Andra menganggukkan kepalanya dan berpura-pura berantusias. Satu suapan nasi goreng diselingi seteguk jus jeruk.
Setelah lima menit menahan penderitaan, mata Andra mulai memerah.
“Hon, aku ke toilet dulu ya?” izin Andra, menyisakan setengah piring nasi goreng di hadapannya.
“Oke, tapi jangan lama-lama ya!”


Susah juga nemuin toilet yang bersih di zaman sekarang. Toilet di restoran ini misalnya, kumuh banget! Selain baunya yang nggak enak, di sana-sini terlihat banyak plastik wadah tissue. Sejak masuk ke toilet, Lizzie langsung menutup hidungnya serapat mungkin. Agar kecil kemungkinan udara busuk ini masuk ke lubang hidungnya yang sensitif.
Hoek... hoek... hoek...
Ih, suara apaan tuh? Pikir Lizzie penasaran.
Kayaknya dari arah kamar mandi cowok, deh!
Dengan langkah hati-hati dia mengintip ke dalam toilet cowok. Dia gak ingin kepergok sedang ngintip toilet cowok. Dengan kepala yang dilongokkannya ke dalam, dia bisa melihat dari mana arah suara itu.
Kenapa dia bisa muntah ya?
Lizzie melihat serpihan-serpihan nasi goreng muntahan cowok itu di wastafel.
Yikes!
Ternyata ini alasan toilet restoran ini jadi jorok banget! Huh! Makanannya nggak enak, sih! Jadinya, banyak yang muntah deh. Masa spaghetti rasanya kayak mi ayam. Dasar restoran internasional bertaraf kampungan!
“Heh! Ngapain lu di sini? Mau ngintip ya?”
Lizzie mengangkat kepalanya. Ternyata si cowok muntah itu!
Shit!
“Ngintip?” kilah Lizzie. “Ngintipin lu lagi muntah? Apa untungnya?”
“Terus kok lu bisa tahu kalo gue lagi muntah?”
“Dari suaranya aja anak TK juga tahu kalo lu lagi muntah!”
“Orang tua lu nggak pernah ngajarin sopan santun ya?” ejek cowok itu.
Lizzie langsung terdiam. Dia pasti begini kalau ada orang yang ngomongin orang tuanya. Lizzie udah ditinggal mamanya sejak dia masih berumur satu tahun. Wajahnya aja cuma bisa diliat dari foto. Sedangkan ayahnya sampai sekarang sibuk banget. Jadi, dia pasti jadi sensitif kalau ngomongin masalah orang tua.
Cowok itu memandang Lizzie. Lama. Agaknya menunggu jawaban dari Lizzie. Tatapannya semakin tajam. Satu menit berlalu tanpa suara.
Setelah sadar bahwa Lizzie nggak akan ngomong lagi, cowok itu meninggalkan Lizzie yang sedang berdiri mematung di depan pintu toilet cowok.


Dasar cewek psycho! Bisa-bisanya dia ngintipin toilet cowok. Jorok!
“Dasar cowok nggak tahu diuntung!” teriak cewek itu setelah Andra melangkahkan kakinya dari tempatnya beranjak. “JELEEEKKK!”
Andra tak mempedulikan cewek psycho itu. Dia berjalan dengan tenangnya kembali ke mejanya. Keisha terlihat gelisah menunggunya.
“Aduh, kamu lama banget sih?” gerutu Keisha saat Andra sudah meletakkan pantatnya di kursi.
“Maaf deh, kan toiletnya lagi antri!” kilah Andra.
“Hon, tadi mama aku telepon,” lanjut Keisha. “Kita harus cepet-cepet pulang! Soalnya ada sodara aku yang baru dateng dari Malaysia.”
Andra melirik piring nasi gorengnya dengan tatapan penuh kemenangan.
Great decision, girl...


Lizzie, yang masih merasa kesal akibat ulah cowok jelek tadi, terus-terusan ngomel nggak jelas. Bibirnya yang mungil itu pun jadi monyong.
“Zie, kenapa sih lu?” tanya Jenni, bingung. “Dari tadi ngomeeeel.... mulu!”
Masih monyong, “Tadi, di toilet jelek itu ada makhluk paling jelek di seantero dunia!”
“Apaan? Gorila?” tanya Jenni, makin bingung.
Lizzie menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
“Monyet?”
“Bukan!”
“Kuda nil?”
“Nope!”
“Apaan dong?”
“COWOK!”
“HA! Lu bilang kalo cowok itu makhluk paling jelek?” protes Jenni. “Kalo gitu Orlando Bloom bukan cowok dong? Doi kan keren banget!”
“Bukan gitu maksudku!” pekik Lizzie, geram. “Tapi, cowok yang tadi baru gue temuin bener-bener jelek en nyebelin banget! Gayanya sok keren!”
“Ati-ati lo, Zie. Jangan benci sama cowok! Nanti lu kuwalat tau!” kata Jenni mengingatkan.
“Whatever you say, lah!” kilah Lizzie. “Yang jelas, makanan di sini nggak cocok banget buat lidah gue. Enakan juga makan di pizza hut!”
“Kalau gitu kita langsung cabut aja deh! Gue juga nggak suka sama masakannya,” dukung Jenni.


TIGA
Lizzie mengetuk pintu kelasnya perlahan. Pagi ini dia terlambat masuk sekolah lagi. Semester ini dia sudah terlambat delapan kali. Padahal, tahun ini tahun pertamanya duduk di bangku SMA.
“Ibu sudah mengira kalau kamu pasti terlambat lagi!” kata bu Nanik sambil membukakan pintu kelas.
“Kok ibu bisa tahu?”
“Kemarin malam kan ada bola,” terang bu Nanik. “Ibu kan punya anak cowok!”
“Hehehe..., bener tuh Buk! Ibu tahu aja kalau saya suka nonton bola,” ujar Lizzie sambil nyelonong masuk ke dalam kelas.
Bu Nanik dengan gerak cepat secepat kereta Jepang langsung menangkap Lizzie dan menjewer telingan kanannya.
“Aduh! Sakiiittt...!” pekik Lizzie.
“Siapa suruh kamu duduk?” tanya bu Nanik. “Seperti biasa, Zie. Kamu harus berdiri di depan kelas selama sepuluh menit! Kamu harus inget, ini sekolah di Indonesia. Bukan sekolah di Inggris yang masuknya jam delapan!”
“Iya saya tahu. Tapi Buk, kasih dispensasi dong!” pinta Lizzie. “Lain kali saya nggak bakalan telat lagi deh!”
“No, no, no!”
Kayak judul lagunya Westlife aja tuh?
Akhirnya, setelah mengeluarkan jurus rengekannya yang nggak pernah mempan kepada guru-gurunya, Lizzie berdiri di depan kelasnya.
Huh! Untung aja tadi gue bawa cokelat, pikir Lizzie.
Walhasil, sambil menjalankan hukumannya, dia bisa asyik-asyikan makan cokelat. Kata majalah-majalah yang sering dibaca Jenni, cokelat itu ampuh banget buat orang-orang yang mau ngilangin stresnya. Sekarang Lizzie emang lagi stress. Soalnya, kemarin malem Chelsea cuma bisa seri ngelawan Bolton.


ChelseaFans: Lagi ngapain?
Barcanista: Lagi IM-an sama lu!
ChelseaFans: Maksudku, sebelum IM-an sama gue!!!
Barcanista: Jangan pake tanda seru banyak-banyak dong!!!!!!!!!!! Gue lagi buka
Yahoo! People.
ChelseaFans: Lu pake tanda seru lebih banyak dari gue! Emangnya lagi nyari siapa?
Barcanista: Bukan siapa-siapa! Tugas sekolah kok. Eh, gimana kabarnya?
ChelseaFans: Baik-baik. Ada kegiatan baru nggak?
Barcanista: Musim ini gue sibuk banget! The damned week! Tim bola sekolah gue
lawannya tangguh-tangguh. Tiap hari latihan terus!
ChelseaFans: Bola beneran? Sepak bola?
Barcanista: Ya iyalah! Masa bola bo’ongan!
ChelseaFans: Pertandingan sepak bola antar SMA yang diadain tiap tahun itu?
Barcanista: That’s right! Kenapa sih???
ChelseaFans: Berarti lu COWOK dong????????????
Barcanista: Ups! Keceplosan deh! Okay, sekarang lu dah tahu kalau gue cowok.
Dan tanpa diragukan lagi, gue cowok TULEN. Terkecuali kalau lu nganggep gue cewek yang nyamar jadi cowok ngegantiin kakak gue yang lagi main band di luar kota dan harus ninggalin sekolahnya. Dan selama gue jadi cowok, gue malah naksir temen sekamar gue.
ChelseaFans: Hehehe... Gue gak bakalan berpikiran kalau lu adalah cewek yang nya-
mar jadi cowok kayak Amanda Bynes yang main film di She’s The Man itu. Dari obrolan-obrolan kita selama ini gue juga udah bisa ne- bak kalau lu itu cowok.
Barcanista: Kenapa lu bisa nebak kalau gue itu cowok???
ChelseaFans: Soalnya di SMP gue dulu, gue punya temen yang namanya Kiara. Dia
itu jago banget nebak-nebak kelamin orang dari gaya bicaranya. Soal-
nya, dia pernah baca buku psikologi kakaknya.
Barcanista: Kiara Hendrawan??? Jadi kamu satu sekolah sama Kiara Hendrawan?
ChelseaFans: Lho, kok kamu bisa tahu???
Barcanista: Kiara itu temen gue waktu masih SD. Kok bisa kebetulan banget ya ki- ta bisa kenal orang yang sama. Padahal kita sama sekali belum kenal. Maksudnya, kenal secara lanngsung. Wait a sec!!! Lu cewek kan???
ChelseaFans: Cewek? Gimana bisa lu ngira kalau gue cewek?
Barcanista: Soalnya, Kiara dulu bilang ke gue kalau dia mau nerusin sekolah di
SMP khusus CEWEK! Itu berarti lu cewek JUGA!!!
ChelseaFans: Sial! Sekarang kita nggak perlu nyembunyiin jati diri kita lagi, dong! Itu pun kalau lu nggak nyangka gue cowok yang nyamar jadi cewek di
sekolah khusus cewek.
Barcanista: Emangnya ada film kayak gitu?
ChelseaFans: Emangnya gue ngomongin film? Lagian gue juga nggak nemuin film yang ceritanya kayak apa yang barusan gue omongin –lebih tepatnya gue tulis.
Barcanista: Oke! Jadi, siapa nama lu?
ChelseaFans: Bukan berarti setelah lu tahu jenis kelamin gue, lu bisa dengan mudah- nya tahu nama gue. Gue belum bisa ngerasa aman ngasihin nama gue ke lu. Ngerti???
Barcanista: Gue nyerah deh! Tapi yang jelas gue bukan tipe cowok cyber kayak
yang selama ini lu omongin ke gue.
ChelseaFans: Oke, Mr. PERFECT. Gue kasih clue yah! Intinya, nama gue itu sama
kayak nama salah satu peran yang dimainkan Hillary dalam salah satu filmnya. Film itu diambil dari TV show yang tenar banget di Amerika.
Barcanista: Hillary Duff???
ChelseaFans: Yupz! Eh, gue cabut dulu yakz. . .
Barcanista: See ya!
ChelseaFans: logged off
Barcanista: logged off


Dark menyundul-nyundulkan bola Adidas kesayangannya di dinding kamarnya. Kalau masih bisa disebut dinding, sih! Soalnya, seluruh permukaan dinding kamarnya dipenuhi dengan poster-poster. Mulai dari poster pemain bola, poster logo team, sampai poster terkenal the hot guy Albert Einstein yang sedang menjulurkan lidahnya.
Besok adalah pertandingan pertama dalam musim bola tahun ini. Lawannya besok adalah SMA Petra 1. Meskipun tidak sekuat tim dari SMA 2, tapi SMA Petra 1 tidak boleh dianggap remeh. Buktinya, tahun lalu, sebagai tim kuda hitam mereka berhasil menjadi semifinalis. Jantung Dark berdegup sangat kencang. Meskipun dia kapten tim dan memiliki jam terbang yang tinggi, tapi dia tetap saja gugup menjelang pertandingan perdana di pekan pertama.
Tapi, perasaannya saat ini campur aduk banget! Gugup iya, seneng iya, bingung iya, pusing iya. Pertama, dia gugup karena besok tim bola SMA 8 akan bertanding untuk yang pertama kalinya di musim ini. Kedua, dia seneng karena tadi dia sama si Byna kencan. Ketiga, dia bingung karena ternyata si Luna yang baru sekali ketemu sama dia malah suka sama dia. Kelima, dia bingung mau milih Byna atau Luna.
Bola yang disundulinya berkali-kali itu memantul dan mengenai patung replika sang idola. Kaka. Untung aja patung itu nggak pecah! Kalau pecah kan sayang. Harganya enam deret angka nol lho! Itu juga dikasih tantenya yang tinggal di Singapura. Hehehe...
Jarum jam dinding yang bergambar logo team AC Milan di kamar Dark bergerak dengan letihnya. Seletih si empunya. Jarum yang pendek menunjukkan angka sepuluh. Jarum yang panjang menunjuk ke angka satu. Jam sepuluh lebih lima menit. Berarti Dark sudah bermain-main dengan bola Adidasnya selama dua jam.
Dark memasukkan bolanya ke dalam lemari. Biar si Doni, adiknya yang masih berumur sepuluh tahun, tidak mengambil bolanya lagi tanpa sepengetahuannya. Sampai-sampai bolanya berlumuran lumpur yang sulit sekali dihilangkan.
“Kaaak... Ada telepon tuh!” teriak Doni dari luar kamar Dark.
“Dari siapa?” tanya Dark, ogah-ogahan.
“Katanya sih, dari gurunya kak Dira,” jawab Doni.


Guru? Siapa ya? Baru kali ini Dark dapat telepon dari SEORANG guru. Pernah sih, waktu itu Dark memecahkan jendela kantor kepala sekolah yang kebetulan berhadapan dengan lapangan sepak bola. Terus, pak Tris yang notabene adalah wakasek di sekolahnya si Dark menelepon untuk meminta orang tua Dark untuk mengganti kaca kantor kepala sekolah yang telah pecah dengan sukses.
Kali ini ada apa lagi ya? Dark ngerasa nggak pernah melakukan kesalahan akhir-akhir ini.
“Pak Leo?” tanya Dark. “Ada apa, Pak?”
“Saya tadi sore lupa kasih tahu kalau besok pagi kita dapet dispensasi dari sekolah. Jadi, besok jam sepuluh kita langsung dateng ke Sentausa untuk persiapan dan briefing. Tolong kasih tahu yang lain ya!”
“Sip, Pak!”


To: Me_n_FuTBoL@yahoo.com
Fr: Da_Moz_Damned@hotmail.com
Subject: Good Luck
Good luck, ya! Lu tadi kan bilang kalau besok pertandingan pertama lu di musim ini. Moga-moga menang ya! Kalau bisa buat gol juga. Gol di pertandingan pertama itu keren banget! Tapi inget, apapun yang terjadi FRANK LAMPARD tetep yang terBAIK!!! Bukannya gue mau ngeremehin kemampuan lu. Yang jelas, gue tetep yakin lu adalah pemain bola yang terbaik. Dengan tanpa menghiraukan Lampard.
-Chelsea-

To: Me_n_FuTBoL@yahoo.com
Fr: InTheDarknez@yahoo.com
Subject: Jangan lupa...
...besok jam sepuluh kita langsung ke Sentausa. On time ya! Sekarang nggak jamannya lagi jam karet. Langsung bawa semua perlengkapan. Kaus dan sepatu tim sudah disediakan. Tapi, jangan lupa bawa sepatu kalian untuk jaga-jaga. Bisa aja kalian terlalu hebat untuk merusakkan sepatu tim seperti yang sebelumnya pernah terjadi. Bawa obat untuk penyakit jantung. Untuk mempersiapkan kesehatan jantung kalian kalau besok kita bisa menghajar SMA Petra 1. Jangan lupakan TUHAN! Serius! Malam ini, sebelum kalian berlayar ke pulau kapuk, usahakan untuk berdoa pada-NYA! Biar kita bisa membawa pulang tiga poin. Okay???


Hillary Duff??? Film yang diambil dari TV show tenar di Amerika? Film apaan sih? Masa Cinderella Story? Bukan! Setahu gue, film yang dia mainin sama Chad Michael Murray itu nggak pernah ada TV show-nya kan? Who’s she mean?


Suasana di lapangan Sentausa masih sepi saat Andra memarkirkan mobilnya. Hanya terlihat beberapa punggung cowok yang asyik ngobrol di depan pintu masuk. Selain itu nggak ada siapa pun. Memang sih, ini belum jam sepuluh seperti yang diomongin sama si Dark. But, for God’s sake! Ini kan jam sepuluh kurang semenit! Masa belum ada yang dateng sih?
Di parkiran, Andra hanya melihat beberapa mobil yang sama sekali belum pernah dilihatnya. Bahkan, mobil butut si Dark juga nggak kelihatan. Katanya jam karet udah nggak berlaku lagi? Damn! Dasar semuanya pada inkonsisten. Sekarang siapa coba yang nggak on time?
Akhirnya, setelah jam dinding pun tertawa, karena ku hanya diam dan membisu. Eh, itu kan lagunya Jamrud? Ah, pokoknya setelah semenit menunggu, Andra bertanya pada cowok-cowok yang asyik ngobrol di depan pintu masuk.
“Mas, ada yang liat anak-anak dari SMA 8 nggak?” tanya Andra pada salah satu cowok itu.
“Nggak tahu tuh, Mas!” jawabnya.
“Oh... Thanks ya!”
Dimana sih mereka? Masak mereka udah masuk ke dalam? Tapi nggak mungkin! Mobil sama motor mereka aja nggak ada. Masa orangnya udah ada?
Andra memutuskan untuk menunggu teman-temannya barang sepuluh menit lagi. Kalau salah satu dari mereka balum ada yang dateng, nggak segan-segan dia akan merelakan ban serep mobilnya untuk melempari temen-temennya sampai mampus!


“Zie, ngapain sih kita pergi ke sana? Gue tahu alasannya sih, tapi sumpah ini kan masih pagi?” tanya Jenni pada Lizzie yang baru saja menyuruh supir taksinya untuk menuju ke lapangan Sentausa.
“Gue juga tahu kalau ini masih pagi,” kata Lizzie. “Tapi apa salahnya kalau kita dateng lebih pagi? Kita kan bisa dapet tempat duduk strategis, mumpung lagi ada rapat! Ya gak?”
“Terserah lu deh!” Jenni menghela nafas, memaklumi kegilaan Lizzie akan sepak bola.
Hari ini sekolah Lizzie, SMA 2, mengadakan rapat komite untuk para orang tua murid. Lizzie dan Jenni pun memutuskan untuk naik taksi, karena mereka nggak nemuin bus kota yang lewat. Hari ini SMA 2 bertanding jam 5 sore melawan SMA 21, tim underdog di grup C, grupnya SMA 2. Lizzie sengaja dateng lebih awal untuk memantau tim yang bertanding duluan, yaitu SMA 8 dan SMA Petra 1.
Lizzie sih sebenernya ngejagoin SMA 8, diluar SMA 2 tentunya. Soalnya mereka itu tim yang solid banget. Tahun lalu memang bukan tahun keberuntungan mereka. Soalnya, mereka terbiasa dengan lapangan sintetis, bukan lapangan rumput. Dan Lizzie yakin tahun ini mereka sudah mempersiapkan semuanya.
Taksi yang mereka tumpangi sudah berhenti. Setelah membayarkan sejumlah uang yang sesuai dengan angka yang terpampang di argometer taksi itu, Lizzie dan Jenni segera memasuki area stadion Sentausa.
Lizzie menyapukan pandangannya ke seluruh halaman stadion. Matanya mendapati sosok orang yang sepertinya dia kenali.
What the hell is he doing here?



1 New Message. Kata-kata itu tertera di layar telepon selular milik Andra. Duh, Andra lupa mengganti profilenya. Dari tadi telepon selularnya masih dalam keadaan silent!
From: Dark(085845322333)
Ndra, nti qt ga jd ke Sentausa
jam 10. Lu brgkt jm stgh 12 aja!
What a pity you are, Andra! Terang aja dia nggak nemuin satu pun batang hidung temen-temennya. Orang kumpulnya masih ntar jam setengah dua belas!
Andra ngerasa bego banget! Seharusnya tadi dia mastiin dulu waktu mau berangkat ke sini. Kalau aja dari tadi dia ngecek sms di telepon selularnya, dia gak bakalan lumutan di sini. Harusnya Dark telepon gue dong! Jangan sms doang. Gini deh jadinya!
Tiba-tiba saja Andra mendengarkan selentingan suara. Tapi dia tidak bisa mendengarnya dengan jelas. Dia pun mencari asal suara itu. Setelah mendengar dengan seksama, ternyata itu suara cewek. Kenapa kalau suara cewek dia denger ya?
Kayaknya ada suara, tapi kok nggak ada orangnya sih? Jangan-jangan kuntilanak, lagi. Tapi mana mungkin siang-siang bolong kayak gini ada kuntilanak? Di stadion lagi. Mungkin kuntilanak gila bola kali ya? Hehehe...
Andra menangkap ada gerakan di balik mobil kijang yang terparkir. Ada dua puncak kepala di baliknya. Mungkin suara yang didengar Andra tadi berasal dari sana. Soalnya sosok orang yang berada di balik mobil itu rambutnya panjang. Tapi jangan cepet-cepet narik kesimpulan dulu. Bisa aja mereka anak-anak punk! Bukan punk yang berkelas, tapi punk jalanan! Yang bisanya cuma nongkrong di mall dan nggak ada kerjaan penting lainnya.
Dua sosok itu tiba-tiba keluar dari balik mobil kijang. Wah, dugaan Andra yang pertama lah yang tepat. Dua sosok itu berjalan mendekat ke arah Andra. Bukannya tepat ke arah Andra sih. Kayaknya dua cewek itu mau masuk ke dalam lapangan.
Setelah lama mengamati kedua cewek itu, Andra seperinya sadar kalau dia pernah bertemu dengan salah satu dari mereka. Tapi dimana ya? Andra benar-benar lupa.


“Ngapain sih lu ngajakin gue sembunyi di sini?” tanya Jenni terengah-engah.
Lizzie celingak-celinguk di balik mobil kijang warna merah metalik yang sekarang jadi tempat persembunyian mereka berdua.
“Lu masih inget nggak waktu gue cerita tentang makhluk paling jelek di dunia?”
Jenni mengernyitkan alis sebelah kanannya. “Yang di restoran waktu itu?”
Lizzie menganggukkan kepalanya, masih celingukan.
“Emangnya kenapa sama dia, Zie?” tanya Jenni lagi.
“Tadi sekilas gue sempet liat dia di deket pintu masuk!” Lizzie mulai panik.
Kali ini giliran alis kiri Jenni yang mengerut. “Gue masih bingung kenapa kita mesti sembunyi di sini.”
“Aduh, lu gimana sih?” Lizzie menggaruk-garuk pelipisnya yang nggak gatal. “Gue nggak mau ketemu sama dia!”
“Kenapa, Zie? Lu malu? Takut?”
“Ya nggak lah! Gue cuma nggak mau aja ketemu sama dia lagi!” kata Lizzie mantap. “Ngeliat wajahnya aja gue mau muntah!”
“Emang dia kayak apa sih?” tanya Jenni sambil melongokkan kepalanya untuk mencari-cari sosok yang dimaksudkan Lizzie.
Lizzie menjitak ujung kepala Jenni.
“Aduh! Sakit tahu!” pekik Jenni sambil mengusap-usap kepalanya.
“Ntar kita ketahuan sama dia!”
“Lu kan udah cerita sama gue tentang pertemuan kalian di restoran itu. Dan gue tahu kalau lu nggak salah. Terus, ngapain kamu sembunyi? Lagian, belum tentu kan dia masih ngenalin muka kamu?” kata Jenni panjang lebar.
“Iya juga ya,”
“Ya udah, sekarang kita langsung masuk aja ke lapangan,” usul Jenni. “Katanya lu mau dapet tempet duduk VIP?”
Akhirnya dengan sedikit paksaan dan tarikan dari Jenni, Lizzie mau keluar dari tempat persembunyiannya.
Saat berjalan ke arah pintu masuk lapangan, Lizzie terus menundukkan kepalanya. Dia nggak mau ketahuan sama cowok jelek itu. Kalau cowok itu sampai tahu, pasti bakalan ada masalah lagi. Dan Lizzie nggak mau capek-capek nanggepinnya.
“Lho, kak Andra?” Jenni berbicara pada seseorang. “Kok kakak di sini?”
Lizzie tetep nggak mau mengangkat mukanya sekedar untuk melihat siapa orang yang diajak ngobrol sama Jenni. Soalnya, tadi dia ngelihat cowok jelek itu duduk nggak jauh dari sini. Jadi kalau dia nunjukin wajahnya, pasti cowok jelek itu bakalan tahu.
“Jenni? Kebetulan banget kita bisa ketemu di sini! Gue mau tanding bola.”
Suara itu... Sepertinya gue pernah denger suara itu. Tapi di mana ya?
“Lu mau nonton bola ya, Jen?”
“Iya. Eh, kak kenalin ini temen gue! Namanya Lizzie.”
“Zie, kenalin ini tetangga gue namanya kak Andra.”
Jenni gimana sih? Pake ngenalin gue ke tetangganya segala. Seharusnya kan kita harus cepet-cepet kabur dari sini supaya cowok jelek itu nggak ngenalin muka Lizzie!
Lizzie pun terpaksa mengangkat mukanya karena kan nggak sopan kalau dia tetep nunduk. Secara dia lagi dikenalin sama orang.
Mata Lizzie bertemu dengan mata tetangga Jenni. Sosok itu kira-kira lebih tinggi lima belas sentimeter dibandingkan dengan Lizzie. Padahal tinggi Lizzie aja udah 170 senti!
Lizzie akan menyunggingkan senyumnya. Tapi senyum itu malah membuat raut wajahnya berubah menjadi raut ngeri saat Lizzie mulai menyadari siapa sosok yang berdiri di hadapan Jenni itu.
“Cewek psycho?” kedua alis cowok itu bertautan.
“Cowok jelek?” Lizzie masih tetap dengan raut ngerinya.
Maksud hati mau sembunyi dari cowok jelek itu, tapi malah ketemu di sini. Lizzie bener-bener nggak nyangka kalau cowok jelek itu tetanggaan sama Jenni. Padahal selama ini Lizzie sering ngejelek-jelekin cowok jelek itu. Help!
“Jadi ini...” belum sempet Jenni menyelesaikan kalimatnya, Lizzie sudah mencubit lengan Jenni dengan keras. “Aduh, sakit!”
“Kenapa, Jen?” tanya cowok jelek itu, mengalihkan perhatiannya dari Lizzie ke Jenni.
“Eh... Uh... Nggak papa kok!” kilah Jenni setelah mendapat pandangan penuh ancaman dari Lizzie. “Em... jadi kalian berdua udah saling kenal?”
Lizzie menyenggol lengan Jenni. “Ngapain sih, lama-lama di sini. Kita pergi aja!” bisiknya.
“Nggak bisa dibilang udah kenal sih! Jadi, dia ini temen lu?” tanya cowok jelek itu pada Jenni. Sepertinya, dia nggak denger bisikan Lizzie.
“Bukan sekedar temen, tapi kita itu udah kayak sodara,” jawabnya.
“Jen, ayo kita pergi!” bisik Lizzie lagi. Tapi, sepertinya Jenni nggak mau nanggepin.
Cowok jelek itu berdiri di depan Jenni dengan senyum yang nggak jelas. Kayaknya dia seneng ngeliat Lizzie nggak nyaman ngobrol ama dia. Boro-boro ngobrol, orang deket-deket aja Lizzie ogah!
Tapi kalau dipikir-pikir, ngapain juga Lizzie bersikap seperti itu di hadapan dia. Enak aja! Lizzie berpikir bahwa seharusnya dia bersikap biasa aja di hadapannya. Lizzie nggak mau dianggap cewek penakut, lemah, atau apalah. Stay cool, Lizzie!
“Lu baru dari sekolah?” tanya cowok jelek itu pada Jenni lagi.
Tapi, kali ini bukan Jenni yang menjawab.
“Ya iyalah!” tukas Lizzie. ”Masa kamu nggak liat kita masih pake seragam!”
Cowok jelek itu tak mengacuhkan perkataan Lizzie.
“Doni kapan pulangnya?”
“Nggak tahu ya, Kak! Mungkin besok atau lusa.”
Doni itu kakak Jenni yang nomor dua. Sudah seminggu ini dia ada di Bandung. Katanya sih mau ikut lomba band tingkat nasional gitu. Namanya d’ Black Band. Lizzie pernah dengerin d’ Black Band manggung di pensi sekolah. Maklum, semua personilnya kan dari SMA 2 juga. Ada sih yang udah kuliah, tapi tetep alumnus dari SMA 2. Di band ini, Doni jadi gitaris. Permainannya lumayan. Nggak kalah kok sama band-band tenar macam Sheila on 7, Letto, dan Nidji.
“Eh, dari tadi lu berdiri aja!” seru Andra. “Sini, duduk!”
“Baru nyadar! Nggak tahu ya kalau kita berdua udah pegel banget?” keluh Lizzie.
Lizzie merasakan pandangan Jenni menembus ke dalam kepala Lizzie. Dia tahu kalau Jenni malu banget sama Andra. Soalnya, dari tadi dia ngoceh mulu.
Awalnya, Lizzie nggak mau duduk deket-deket sama Andra. Tapi karena kakinya udah bener-bener nggak kuat lagi buat nopang berat tubuhnya, mau nggak mau dia duduk juga. Tapi tetep menjaga jarak sejauh-jauhnya.
“Nomor HP Doni masih sama kan?” tanya Andra pada Jenni yang duduk di sebelahnya.
“Masih,” jawab Jenni. “Emangnya kenapa?”
“Nggak papa kok! Cuma mau ngobrol aja sama dia. Soalnya udah lama banget nggak denger suaranya.”
Jenni tersenyum.
“Eh, gue beliin minuman dulu ya?” Andra beranjak dari tempat duduknya.
“Iya,” kata Jenni mengiyakan.
Andra berjalan menjauh dari Lizzie dan Jenni. Semakin lama punggung Andra semakin terlihat begitu kecil.
“Jadi yang kamu maksud makhluk jelek itu kak Andra?” tanya Jenni setelah Andra nggak terlihat lagi.
“Iya!”
“You moron!”
“What?”
“He’s georgeous!” pekik Jenni. “Gue bahkan belum pernah nemuin cowok yang sekeren and secakep dia, bego!”
“Gue setuju kalau dia keren! But...”
Belum sempat Lizzie meneruskan perkatannya, Jenni langsung memotong kata-katanya. “No but!”


Setelah membayarkan tiga kaleng coca-cola, Andra kembali ke tempat Jenni dan cewek psycho itu menunggu. Sebenernya agak kesel juga ya mesti ngedengerin omelan cewek psycho itu. Tapi dari tadi Andra berusaha nahan emosinya. Kan malu juga kalau berantem di depan Jenni. Ntar orang sekampung pada tahu, lagi.
“Udah lama ya?” tanya Andra sambil menyerahkan dua kaleng coca-cola pada Jenni.
Males aja ngasihin sendiri ke Lizzie. Biar si Jenni aja yang ngasihin.
“Nggak kok!” jawab Jenni, menyerahkan sekaleng coca-cola pada Lizzie. “Thanks ya, Kak!”
“By the way, kok kakak masih di sini sih?” tanya Jenni sambil meneguk colanya. “Bukannya kakak mau tanding? Pertandingannya yang pertama kan?”
“Sebenernya kita mau briefing jam sepuluh. Tapi ternyata jadwalnya diubah jam setengah dua belas.”
“Tapi kok udah nyampe sih?” Jenni mengerling ke arloji yang terpasang di tangan kirinya. “Ini kan baru jam sebelas!”
“Sebenernya gue yang salah,” kata Andra mulai menjelaskan. “Gue sama temen-temen gue janjian jam sepuluh. Tapi jadwalnya dipending sampai jam setengah dua belas. Dan gue nggak tahu kalau temen gue sms. Gue baru tahu pas udah nyampe di sini.”
“Terus, kenapa Kakak nggak balik aja?”
Andra meneguk habis colanya. “Sebenernya gue mau pulang dulu, tapi karena gue ketemu ama lu, ya nggak jadi deh!”
“Aduh, jadi ngerepotin nih!”
“Akh, enggak kok!”
Lima belas menit berlalu dengan obrolan-obrolan nggak penting antara Andra dan Jenni. Nggak lupa, Lizzie masih tetep ngoceh terus.
Kesabaran Andra semakin lama semakin menipis.
Nih cewek nggak pernah diem apa ya? Kalo aja dia cowok udah gue tonjokin tuh muka dia!
Andra nggak habis pikir. Kok bisa Jenni yang baik hati itu temenan sama cewek yang nggak tahu diuntung kayak si Lizzie itu?
“Itu mobilnya kak Dira kan?” tanya Jenni tiba-tiba.
“Maksud lu si Dark?”
Jenni mengangguk.
Andra melihat ke arah parkiran mobil. Bener, mobil butut si Dark sedang berusaha untuk memarkirkan dirinya dengan baik. Kebetulan diparkirkan tepat di sebelah mobil Andra yang sudah satu jam lebih terparkir di sana.
Setelah mesin mobil Dark mati, Dark keluar dari mobil dan celingukan. Sepertinya dia sedang mencari Andra. Setelah matanya menemukan sosok yang dia cari, Dark langsung menghampiri Andra yang sedang duduk bersama Jenni dan Lizzie.
“Lu dah lama, Ndra?” tanya Dark sambil menepuk punggung Andra.
“Udah sejam lebih gue di sini!”
“Kok bisa?” tanya Dark lagi.
“Ceritanya panjang!” jawabnya. “Gue ceritain aja nanti.”
Pandangan Dark beralih ke Jenni dan Lizzie. Terutama ke Lizzie. Karena dia kan belum pernah ketemu sama Lizzie. Kalau sama si Jenni sih, Dark udah pernah ketemu beberapa kali waktu dia maen ke rumahnya Andra.
“Jen, ni temen lu?” tanya Dark.
“Iya, kenalin! Namanya Lizzie.”
Dark mengulurkan tangannya dan langsung disambut oleh tangan Lizzie.
“Lizzie.”
“Dark.”
“Dark? Em... gelap?”
“Bukan! Nama gue sih sebenernya Dira,” terang Dark. “Tapi, kayaknya nama itu cewek banget deh!”
“Enggak kok!” bantah Lizzie. “Dira itu nama yang romantis.”
Andra mengamati perubahan raut wajah Lizzie. Sekarang dia udah nggak bete lagi kayak tadi. Malah sekarang udah senyum-senyum.
Dasar! Gini nih, kalo cewek ketemu ama cowok. Carmuk banget sih! Cari muka gitu. . .
“Sekelas sama Jenni?” tanya Dark. Pertanyaaan ini jelas diberikan ke Lizzie.
“Iya,” jawab Lizzie. “Kita udah sekelas sejak kelas dua SMP!”
“Jadi kalian udah akrab bangte dong?”
“Akrab? Kita itu udah kayak sodara, lagi!”
Dark hanya bisa meng-oohhh.
Agak bosen juga ngedengerin obrolan si Dark sama Lizzie. Andra pun melihat-lihat ke arah parkiran. Barangkali temen-temennya yang lainnya udah pada dateng.
Lima menit berlalu. Tak satu pun temen-teman Andra menampakkan batang hidung mereka. Kalau Andra dan Dark tetap di sini, bisa-bisa mereka nggak briefing, lagi!
“Dark, kita ke dalem aja yuk!” ajak Andra. “Lebih baik kita nyiapain dulu semua perlengkapan buat tanding!”
“Oya, gue sampe lupa!” serunya. “Keasyikan ngobrol, sih!”
“Ayo cepet!” Andra menarik lengan Dark supaya dia mengikuti Andra masuk ke dalam lapangan. “Jen, kita duluan ya?”
“Zie, gue duluan!” seru Dark sambil berjalan tertatih-tatih karena masih ditarik Andra.
Lizzie dan Jenni melambaikan tangan mereka.


Novelis : Elian Giovani DC
Alamat : SMA 2 Madiun. kelas 12
Jln Cokrobasonto III/Madiun BERSAMBUNG

About This Blog

About This Blog

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP